SUMENEP, MaduraPost – Puluhan masa aksi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, gelar demonstrasi ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Mahasiswa ini menyoal tentang transparansi anggaran Covid-19 di Kabupaten Sumenep. Mahasiswa juga menuding bahwa masyarakat tidak bisa mengakses atas transparansi anggaran Covid-19.
“Bagaimana realisasi anggaran ini, bagaimana serapannya. Kami ini tidak tahu. Tolong pertemukan kami dengan ketua satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Sumenep,” teriak orator aksi, Moh. Hayat, Kamis (12/8).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disamping itu, menurut mahasiswa, rasionalisasi anggaran Covid-19 di Kabupaten Sumenep tidak jelas tersalurkan dan dibelanjakan apa saja. Mahasiswa menilai penuntasan pandemi Covid-19 hanya dianggap seremonial.
“Ketika berbicara tentang transparansi, masyarakat pasti menduga jangan-jangan tidak pernah dialokasikan dengan benar. Karena kami tidak bisa mengakses,” jelasnya.
Apalagi, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19 yang terus diperpanjang, namun angka pasien Covid-19 malah melonjak tinggi.
Dalam investigasinya, mahasiswa mengaku telah menghadap anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep. Hanya saja, hal itu belum membuahkan hasil tentang transparansi Covid-19.
“Ini bukti antara legislatif dan eksekutif tidak becua. Saat kami tanya ke anggota dewan, mereka hanya geleng-geleng kepala. Maka dari itu k pertanyakan,” paparnya.
Pada tahun 2019 lalu, Pemkab Sumenep kucurkan dana hingga Rp. 97 miliar lebih untuk penanggulangan bencana non alam Covid-19. Atas dasar itu, mahasiswa meminta agar keseluruhan anggaran tersebut bisa diakses.
Hingga berita ini diterbitkan, para mahasiswa belum ditemui satupun tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep. Selain itu, para pendemo dijaga ketat oleh aparat kepolisian.