PAMEKASAN, MaduraPost – Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Pamekasan mulai berbondong-bondong berkoordinasi dan melakukan pengaduan ke Markas Non Govermance Organazation (N.G.O) setempat.
N.G.O menyarankan agar Direktur PDAM Pamekasan itu diganti. Hal itu terjadi seusai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah warga bersama Lintas Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam N.G.O Pamekasan beberapa hari lalu.
Abdus Marhaen Salam selaku Wakil Presiden N.G.O mengaku setelah aksi demo tersebut, banyak masyarakat atau pelanggan air PDAM dari beberapa daerah di Pamekasan datang mengadu ke pihaknya.
“Diantaranya, pelanggan dari Desa Tlesah dan Panglegur. Mereka rata-rata mengeluhkan mahalnya penyambungan ulang air dari PDAM itu, yang biayanya mencapai Rp 2 juta. Padahal mereka tidak pernah meminta untuk diputus,” terang Abdus Marhaen Salam saat ditemui di Markasnya, Selasa (14/9/2021).
Atas dasar laporan itu, pihaknya melakukan investigasi dan mendatangi salah seorang pelanggan air tersebut berinisial AB di Desa Tlesah. AB menuturkan kalau ada enam pelanggan di daerahnya itu diputus sambungan airnya oleh pihak PDAM Pamekasan.
“Dari ke enam pelanggan yang diputus sambungan airnya itu, hanya ada dua punya pelanggan yang disambung lagi. Sementara sisanya itu tidak, dan kalau mau disambung lagi kata mereka (pelanggan air PDAM Desa Tlesah, red), mereka harus bayar lagi. Padahal mereka sudah pelanggan lama,” kelasnya.
Menambahkan apa yang disampaikan oleh Wakilnya, Zaini Wer Wer selaku Presiden N.G.O meminta dan menegaskan kalau sistem di PDAM Pamekasan itu sudah amburadul. Sehingga kata dia, banyak menimbulkan masalah dan dikeluhkan oleh masyarakat serta merugikannya PDAM itu sendiri.
“Kuat keyakinan saya ada sistem pengelolaan yang tidak sehat. Sementara Bupati sendiri kemaren telah melaunching pendistribusian air bersih Tahun 2021. Makanya kami berharap air bupati ini tidak diambilkan dari sistem yang tidak sehat itu,” cetusnya.