SAMPANG, MaduraPost – Terkait dengan adanya bantuan sebesar Rp 40 juta ke 6 Desa di Kecamatan Camplong yakni Desa Dharma Tanjung, Sejati, Dharma Camplong,Tambaan, Banjar Talela dan Desa Taddan dari perusahaan migas HCML (husky cinooc madura limited) baru-baru ini menuai protes dari beberapa aktivis.
Pasalnya, program bantuan dari HCML yang turun ke 6 Desa di Kecamatan Camplong tersebut diduga tidak berdasarkan pada zona amdal sebagai daerah terdampak, melainkan bantuan yang hanya diberikan sebagai perhatian dari HCML kepada masyarakat nelayan sekitar area pengeboran yang tidak masuk pada zona terdampak yang telah ditetapkan dalam dokumen amdal oleh HCML dan SKK MIGAS.
Adanya bantuan yg turun ke 6 desa tersebut justru menuai protes dari kalangan aktivis setempat, menurut syamsuddin, salah satu aktivis Sampang menuturkan bahwa bantuan yang diberikan ke 6 Desa di Kecamatan Camplong tersebut jika tidak berdasarkan pada zona terdampak dalam dokumen amdal HCML harusnya desa-desa di pesisir Kecamatan Kota dan Kecamatan Pangarengan juga diberikan bantuan tersebut.
Tidak hanya itu bahkan seperti pesisir Kecamatan Tlanakan Pamekasan yang diantaranya Desa Bandaran yang letaknya bersebelahan dengan desa Dharma Tanjung, Desa Kramat, Ambat dan Branta Pesisir juga diberi bantuan dari HCML tersebut
“Karena sama-sama warga nelayan pesisir yang posisinya juga bersebelahan dengan lokasi pengeboran HCML, jika terjadi dampak negatif mereka juga terkena,” ucapnya, Jum’at (23/10/2020)
Lebih lanjut Syamsuddin menjelaskan, bantuan dari HCML tersebut mestinya desa-desa pesisir lainnya juga dapat, seperti pesisir Kecamatan Kota dan bahkan Kecamatan Tlanakan Pamekasan, karena letak posisi desanya juga bersebelahan dengan 6 desa tersebut dan mereka juga warga nelayan
“Harusnya HCML tidak pilih kasih terhadap sesama warga pesisir, karena nanti jika ada dampak negatif dari perusahaan tersebut semua warga nelayan yang terkena imbas dari aktivitas itu,” pungkasnya.(Mp/man/ron/rus)