SUMENEP, Madurapost.id – Balap liar seakan menjadi momok bagi kota berlambang di ujung timur Pulau Madura. Pasalnya, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini meski berada dalam masa pandemi Covid-19, tetap saja ada yang melangsungkan balap liar.
Paling banyak balap liar sering terjadi saat malam Minggu, tak menutup kemungkinan malam-malam biasa juga sering ada balap liar. Hal itu berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB ata dini hari hingga pagi.
Bahkan tak jarang petugas satuan lalulintas (Satlantas) Polres Sumenep saat gelar patroli menemukan para remaja menggelar balap liar dibeberapa titik rawan.
Salah satunya di jalan lingkar barat, Kecamatan Batuan, jalan lingkar timur, Kecamatan Kota. Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Deddy Eka Aprianto mengatakan, setiap malam sering menjumpai para kaum muda melangsungkan balap liar.
“Kita giat tiap malam menggelar patroli. Tidak hanya malam Minggu saja. Balap liar ini memang yang paling rawan,” ungkapnya, saat dikonfirmasi media ini, Senin (31/8).
Deddy menerangkan, banyaknya kegiatan balap liar disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat.
“Meski masa pandemi balap liar sejauh ini tetap marak,” ujar dia.
Meski secara aturan balap liar tidak diperbolehkan, namun para kaum muda di Kota Keris itu seakan telah mentradisikan kegiatan yang mengundang korban nyawa tersebut, jika takdir menyatakan.
“Dengan alasan apapun balap liar tidak diperbolehkan, selain membahayakan diri sendiri, juga mengganggu ketenangan masyarakat,” tegas Deddy.
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau agar para masyarakat Sumenep hendaknya sadar akan apa yang dilakukannya itu. Meski hanya sebatas hobi, kata dia, lebih baik dicairkan dalam arena balap saja.
“Kecuali balapan di sirkuit itu diperbolehkan,” tukasnya.
Untuk diketahui, patroli yang digelar Satlantas Polres Sumenep pada Minggu 30 Agustus 2020 kemarin sedikitnya mengamankan 7 kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi STNK dan knalpot brong. (Mp/al/rul)






