Scroll untuk baca artikel
Daerah

Bakesbangpol Sumenep Dorong Ruang Dialog untuk Serap Aspirasi Publik

Avatar
9
×

Bakesbangpol Sumenep Dorong Ruang Dialog untuk Serap Aspirasi Publik

Sebarkan artikel ini
SEREMONI. Potret bersama FGD BEM KM Universitas Wiraraja bersama Bakesbangpol Sumenep dan sejumlah stakeholder. (Istimewa for MaduraPost)
SEREMONI. Potret bersama FGD BEM KM Universitas Wiraraja bersama Bakesbangpol Sumenep dan sejumlah stakeholder. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menegaskan keseriusannya dalam membuka jalur komunikasi dengan masyarakat, terutama kalangan mahasiswa.

Komitmen tersebut tampak ketika pihak Bakesbangpol hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Wiraraja Madura.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sekretaris Bakesbangpol Sumenep, Edy Suprayitno, menuturkan bahwa pemerintah daerah selalu memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan ide maupun kritik.

Baca Juga :  Disperkimhub Sumenep Hari Ini Buka Rute Baru Mudik Lintas Kepulauan Jelang Lebaran, Ini Lokasinya

Menurut Edy, berbagai kanal bisa dimanfaatkan warga dalam menyalurkan pendapat, mulai dari forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), diskusi publik di instansi pemerintah, hingga mekanisme penyampaian aspirasi secara langsung.

“Dalam forum FGD itu saya sampaikan bahwa posisi pemerintah daerah dalam menanggapi aspirasi publik sangat penting. Pemerintah adalah pihak yang paling dekat dengan masyarakat, memahami persoalan lokal, sekaligus berperan sebagai fasilitator dialog, pendengar, pengambil kebijakan, pelaksana program, pengawas, dan juga evaluator,” jelas Edy, Selasa (23/9).

Baca Juga :  Masih Pandemi, Pemkab Sumenep Gelar Takbir Virtual

FGD kali ini mengangkat tema “Refleksi 1998 dalam Aksi Demonstrasi Agustus 2025: Suara Rakyat atau Manuver Elit”.

Selain Bakesbangpol, sejumlah narasumber turut hadir, di antaranya Hidayaturrahman selaku pengamat politik, Ahmad Yazid dari Komisi III DPRD Sumenep, Kapolres Sumenep AKBP Rivanda, jurnalis lokal Moh. Busri, serta aktivis muda Abdul Mahmud dan Dimas Wahyu Abdillah.

Baca Juga :  Sidang ke 17 Sengketa Tanah di PN Sampang, Berikut Pernyataan Kuasa Hukum Penggugat

Dalam forum tersebut, Edy menekankan perlunya membangun komunikasi yang sehat antara pemerintah dan warga. Menurutnya, pola komunikasi yang baik dapat memperkuat implementasi kebijakan sekaligus menghindarkan daerah dari potensi konflik sosial.

“Upaya menjaga stabilitas daerah bisa ditempuh dengan memperluas ruang dialog antara pemerintah dengan masyarakat. Dengan begitu, kebijakan lebih tepat sasaran, potensi konflik bisa ditekan, dan kepercayaan publik tetap terjaga,” pungkasnya.***