PAMEKASAN, MaduraPost – Tak lekang ditelan bumi, persoalan ASPRI Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang rangkap Pendamping Desa (PD) bernama Abdul Muin masih santer diperbincangkan ditengah-tengah elemen masyarakat.
Ternyata, selain persoalannya tidak pernah kerja dapat nilai B jadi PD Kecamatan Pamekasan dan bak seorang bandit, Abdul Muin juga informasinya punya sejarah kelam saat menjadi Pegawai di Universitas Islam Madura (UIM).
Berdasarkan beberapa informasi yang dihimpun oleh Wartawan Media ini, Abdul Muin itu merupakan salah satu diantara orang-orang yang menyebabkan kisruh, kacau dan tersanderanya Kampus Hijau di Madura tersebut pada tahun kurang lebih 2013 lalu.
Lalu, akibat rekam jejaknya yang tidak baik dan memalukan pada waktu itu di Universitas yang berlokasi di Desa Betet Pamekasan, Abdul Muin informasinya dipecat atau dikeluarkan oleh pihak Universitas.
Nah, menurut Abdus Marhaen Salam, masihkah Bupati Pamekasan tetap menggunakan atau memelihara Abdul Muin sebagai Aspirasinya yang sejatinya berwatak Bandit dan punya sejarah atau background kelam yang memporak-porandakan UIM itu.
“Ataukah Bupati mau menunggu Kota Gerbang Salam ini hancur dulu karena ulahnya, menurut saya Bupati sejuta penghargaan itu segera mengambil sikap dan membersihkan Pendopo dari orang-orang Bromocorah alias Bandit,” pungkasnya, Sabtu (11/12/2021).
Begitu pula, Marhaen begitu akrab disapa berharap, kepada Tenaga Ahli (TA) Pamekasan harus bertindak tegas dan bertanggung jawab terhadap PD Abdul Muin itu. Atau, kata dia, TA takut untuk melakukan sesuatu kepada dia (Abdul Muin, red).
“Akan semakin menjadi apa Pamekasan ini kalau TA juga memelihara orang-orang yang bermasalah dan tidak bekerja. Atau haruskah kami dan para Aktivis di Pamekasan melakukan penekanan-penekanan,” tegas Marhaen geram.
Sementara salah seorang Alumni Mahasiswi UIM tahun 2013-2014 sebut saja Dewi membenarkan kalau Abdul Muin itu pernah menjadi Pegawai Kampus Hijau di Madura tersebut.
“Ia mas, saya tahu Pak Abdul Muin itu, dan setahu saya dia pernah menjadi Pegawai di UIM dan kalau masalah kekisruhan di UIM pada waktu itu saya kurang faham, tapi kalau masalah Pak Muin dikeluarkan dari UIM informasinya iya, tapi benar atau tidaknya saya tidak tahu,” jelasnya saat ditemui oleh Awak Media ini.