Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

APBD Pamekasan 2020 Defisit Rp 511 M, Fathor Rahman Minta “BERBAUR” Kreatif

5
×

APBD Pamekasan 2020 Defisit Rp 511 M, Fathor Rahman Minta “BERBAUR” Kreatif

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, MaduraPost – Defisit anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan 2020 membuat Pemerintahan Berbaur Harus lebih aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.

Hal Itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Fathor Rohman menyikapi APBD 2020 yang mengalami defisit cukup tinggi mencapai Rp Rp 511.354.123.434.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menurut Fathor, Pemicu utama defisit anggaran yang cukup tinggi dipengaruhi  terlalu banyaknya usulan program yang masuk dan PAD yang rendah.

Baca Juga :  Tolak UU Omnibus Law, Demonstran Duduki Gedung DPRD Bangkalan

“Dari sektor pendapatan masih terbatas. Bahkan, dari total pendapatan Rp 1,8 triliun, pendapatan asli daerah (PAD) hanya Rp 184 miliar. Penyumbang pendapatan paling banyak dari dana perimbangan” Kata Fathor. (2/1/2020)

Lebih lanjut Fathor mengatakan, Lebih tingginya belanja dibandingkan dengan pendapatan akan berpengaruh pada fatalnya realisasi Program yang di usulkan.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Tersebut berharap agar Pemerintahan Berbaur kreatif dan mampu meyakinkan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat agar semua program yang direncanakan bisa terakomodir.

Baca Juga :  Ramadhan Berkah, Kak Achmadi Bakal Calon Bupati Pamekasan Kembali Bagikan Sembako

Jika eksekutif mampu meyakinkan pemerintah pusat, kata Fathor, anggaran akan datang dengan sendirinya. ”Harus pintar mencari anggaran di provinsi maupun di pusat,” Kata Fathor.

Sementara Itu, Bupati Pameakasan, Baddrut Tamam tidak menanggapi secara gamblang defisit anggaran itu. Dia hanya menyampaikan bahwa usulan program sangat banyak. Tetapi, realisasinya tetap memprioritaskan yang ada di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Di antaranya, pemberian beasiswa kepada warga kurang mampu dan berprestasi. Lalu, mendorong lahirnya pengusaha baru dan pembangunan infrastrukur yang berkeadilan. ”Lima prioritas akan dilaksanakan dengan membangun pertumbuhan ekonomi,” Kata Baddrut Dikutip dari radarmadura.id

Baca Juga :  Saluran Irigasi di Pasar Pakong Beralih Fungsi jadi Pembuangan Sampah

Sebagaimana diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan tahun 2020, resmi ditetapkan pada penghujung 2019 lalu. Dari penetapan itu, proyeksi belanja diketahui lebih besar dari target pendapatan. Bahkan, berdasarkan hasil evaluasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, APBD Pamekasan tahun 2020 mengalami defisit anggaran sebesar Rp511 miliar. (mp/uki/rul)