PAMEKASAN, MaduraPost – Defisit anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan 2020 membuat Pemerintahan Berbaur Harus lebih aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.
Hal Itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Fathor Rohman menyikapi APBD 2020 yang mengalami defisit cukup tinggi mencapai Rp Rp 511.354.123.434.
Menurut Fathor, Pemicu utama defisit anggaran yang cukup tinggi dipengaruhi terlalu banyaknya usulan program yang masuk dan PAD yang rendah.
“Dari sektor pendapatan masih terbatas. Bahkan, dari total pendapatan Rp 1,8 triliun, pendapatan asli daerah (PAD) hanya Rp 184 miliar. Penyumbang pendapatan paling banyak dari dana perimbangan” Kata Fathor. (2/1/2020)
Lebih lanjut Fathor mengatakan, Lebih tingginya belanja dibandingkan dengan pendapatan akan berpengaruh pada fatalnya realisasi Program yang di usulkan.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Tersebut berharap agar Pemerintahan Berbaur kreatif dan mampu meyakinkan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat agar semua program yang direncanakan bisa terakomodir.
Jika eksekutif mampu meyakinkan pemerintah pusat, kata Fathor, anggaran akan datang dengan sendirinya. ”Harus pintar mencari anggaran di provinsi maupun di pusat,” Kata Fathor.
Sementara Itu, Bupati Pameakasan, Baddrut Tamam tidak menanggapi secara gamblang defisit anggaran itu. Dia hanya menyampaikan bahwa usulan program sangat banyak. Tetapi, realisasinya tetap memprioritaskan yang ada di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Di antaranya, pemberian beasiswa kepada warga kurang mampu dan berprestasi. Lalu, mendorong lahirnya pengusaha baru dan pembangunan infrastrukur yang berkeadilan. ”Lima prioritas akan dilaksanakan dengan membangun pertumbuhan ekonomi,” Kata Baddrut Dikutip dari radarmadura.id
Sebagaimana diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan tahun 2020, resmi ditetapkan pada penghujung 2019 lalu. Dari penetapan itu, proyeksi belanja diketahui lebih besar dari target pendapatan. Bahkan, berdasarkan hasil evaluasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, APBD Pamekasan tahun 2020 mengalami defisit anggaran sebesar Rp511 miliar. (mp/uki/rul)