PAMEKASAN, MaduraPost – Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pamekasan, mengungkapkan ada gerakan pemahaman terorisme dalam pemikiran mahasiswa di Pamekasan.
Demikian disampaikan Wakil Ansor Pamekasan Faridi saat mengisi Diklat Pendidikan Dasar di PAC Ansor Pasean, di Desa Sana Tengah, beberapa pekan ini, Maret 2021.
Pernyataan tersebut diunggah dalam akun Facebook ‘Pac Ansor Pasean’ dengan durasi kurang lebih 10.26 menit.
“Hari ini ngeri sekali, mohon maaf Pak Kiai. Di Kota, kelas Kabupaten Pamekasan, hari ini saja mahasiswanya sudah teracuni dengan pemikiran-pemikiran yang tidak sama dengan para ulama dan guru ngaji. Sehingga dengan begitu melahirkan suatu gerakan ‘BOM’ dimana-mana, melakukan gerakan terorisme dimana-mana, melakukan gerakan yang mengadu domba dimana-mana,” kata Faridi.
“Dimana kekhawatiran kita sebagai pemuda. Tentu apa yang sudah dibangun para ulama sedang direcoki, sedang mau dihancurkan oleh kelompok mereka,” tambahnya lagi.
Menurutnya, jika pemahaman tersebut dibiarkan, dan tidak dibangun dengan kegiatan diklat di kampung-kampung, seberapa besar kekuatan kepolisian untuk membendung pemahaman tersebut.
Sebelumnya, Faridi menjelaskan panjang-lebar seputar perjalanan sejarah keamanan Indonesia, mulai dari terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) hingga melahirkan institusi Polri dan TNI.
Bagi Faridi, lahirnya Polri dan TNI diklaim tidak akan terwujud bila tidak ada ulama. Sebab di dalamnya, Polri dan TNI lahir karena berkat pemikiran dan perasan ide ulama.