PAMEKASAN, MaduraPost – Pemerintah Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, diduga melakukan mark-up anggaran pada olahan makanan untuk kegiatan Posyandu Desa.
Sebab dalam situs sid.kemendesa.go.id kegiatan Posyandu di Desa Tangser Laok, dianggarkan Rp 90 juta untuk tahun 2020. Namun bila melihat realisasinya, diprediksi tidak terserap 25 persen.
Informasi yang dihimpun Madurapost, di setiap kegiatan Posyandu Desa di Desa Tangaser Laok, warga kadang hanya dikasih olahan makanan nutrijel dan empat telur puyuh. Bila dimominalkan hanya sekitar Rp 3 ribu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain olahan tersebut, pihak desa kadang hanya memberikan makanan bscuit renteng yang hanya seharga Rp 2 ribu. Bahkan kadang ada anak-anak yang sampai menangis meminta susu, namun pihak desa tetap mengabaikan permintaan tersebut.
Saat dikonfirmasi ke Bidan Desa di Tagangser Laok, Megawati, ia mengaku sudah menjalani tugas sesuai prosedur. Soal olahan yang disediakan desa, ia membenarkan memang seperti demikian.
“Olahan yang disediakan oleh desa memang benar seperti itu dan saya tidak punya hak untuk menuntut harus dikasih ini atau itu,” kata Megawati.
Saat ditanya ada berapa jumlah warga yang ikut Posyandu, dirinya menjelaskan bahwa total kurang lebih ada 150 orang baik balita maupu lansia.
“Jumlah Posyandu keseluran kalau tidak salah ada 150 orang dengan kader 14,” pungkasnya
(mp/fat/rus)