Abaikan Panggilan Penyidik Polres, Kemana Ketua DPRD Sumenep?

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 21 Februari 2025 - 22:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WAWANCARA. Potret Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, saat diwawancara media beberapa waktu lalu. (M.Hendra.E/MaduraPost)

WAWANCARA. Potret Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, saat diwawancara media beberapa waktu lalu. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana mengirimkan panggilan kedua kepada Ketua DPRD, H. Zainal Arifin, terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah mucikari.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Haji Zainal itu tidak memenuhi panggilan pertama dari penyidik Satreskrim Polres Sumenep pada Kamis (20/2/2025).

“Karena tidak hadir pada panggilan pertama, tentu akan kami panggil lagi untuk kedua kalinya,” ujar KBO Satreskrim Polres Sumenep, Ipda Yoyok, dalam keterangannya pada wartawan, Jumat (21/2) siang.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Bupati Lantik 10 Pejabat Tinggi Struktural, Sekertaris DPRD Bangkalan Terimbas Mutasi

Sekedar informasi, kasus ini bermula dari dugaan pemerasan senilai Rp10 juta yang dilakukan Ji Zainal terhadap tiga mucikari. Ia diduga mengancam mereka dengan ancaman hukum agar menyerahkan uang tersebut.

Dugaan ini muncul sehari setelah aparat kepolisian melakukan penggerebekan terhadap delapan pekerja seks komersial (PSK) di tiga lokasi berbeda di Sumenep pada Jumat (6/9/2024).

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Raih Penghargaan BKN atas Kecepatan Pengangkatan CASN

Salah satu mucikari yang mengaku menjadi korban pemerasan adalah Addur, warga Desa Beluk Ares, Kecamatan Ambunten, Sumenep. Ia mengaku sudah menyerahkan uang sebesar Rp6 juta kepada Ji Zainal karena merasa terancam.

“Katanya kalau tidak ada uang, kami akan dihukum. Saya sendiri yang menyerahkan uang itu kepada Ji Zainal,” ungkap Addur saat itu.

Baca Juga :  UNIBA Madura Tegaskan Komitmen Akademik di Tengah Berbagai Isu

Namun, di sisi lain, Haji Zainal membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa ia tidak pernah melakukan pemerasan seperti yang dituduhkan.

“Tidak benar, untuk apa saya mencari uang sekecil itu?,” ucap Haji Zainal kala itu.

Sementara itu, pewarta berupaya melakukan upaya konfirmasi kepada Haji Zainal, mengapa ia tidak menghadiri panggilan Polres Sumenep, sayangnya hingga saat ini belum ada respon.**

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Desa Kebonagung Sumenep Serius Garap Potensi Wisata, Target Jadi Destinasi Unggulan
Holding Statement PLN Tak Jawab Pertanyaan Kunci Kasus Sumenep
Reporter RRI Sampang Sabet Penghargaan Favorit dalam LKJ TMMD 2025 Kategori Media Online
Bos PT Puja Kusuma Jaya Mandiri Diduga Memberi Kesaksian Palsu di PN Surabaya
Sayembara Kapolres Pamekasan, Tunjukkan DPO Narkoba J dan R di Beri Hadiah 10 Juta Rupiah
Nenek di Pamekasan Jadi Korban Uang Mainan, Polwan Empati Beri Kado di Hari Kartini
PLN Sumenep Dituding Gunakan Surat Kuasa Ilegal, Nama Warga Dicatut Tanpa Persetujuan
Fraksi Partai NasDem Sampaikan Hasil Reses: Masalembu Jadi Fokus Perhatian, Masyarakat Minta Aksi Nyata Pemda

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 21:28 WIB

Desa Kebonagung Sumenep Serius Garap Potensi Wisata, Target Jadi Destinasi Unggulan

Jumat, 25 April 2025 - 20:19 WIB

Reporter RRI Sampang Sabet Penghargaan Favorit dalam LKJ TMMD 2025 Kategori Media Online

Jumat, 25 April 2025 - 06:40 WIB

Bos PT Puja Kusuma Jaya Mandiri Diduga Memberi Kesaksian Palsu di PN Surabaya

Jumat, 25 April 2025 - 05:45 WIB

Sayembara Kapolres Pamekasan, Tunjukkan DPO Narkoba J dan R di Beri Hadiah 10 Juta Rupiah

Kamis, 24 April 2025 - 21:24 WIB

Nenek di Pamekasan Jadi Korban Uang Mainan, Polwan Empati Beri Kado di Hari Kartini

Berita Terbaru