SUMENEP, MaduraPost – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini perlahan meneguhkan posisinya sebagai pusat pertumbuhan baru sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, pemerintah daerah menunjukkan komitmen serius untuk mendorong pelaku usaha lokal agar mampu bersaing, bukan hanya di pasar nasional, tetapi juga di level internasional.
Salah satu gebrakan besar yang mendapat perhatian luas adalah berdirinya Halal Hub. Fasilitas ini tidak sekadar difungsikan sebagai pusat pendampingan produk halal, melainkan juga diproyeksikan menjadi gerbang penting menuju pasar ekspor.
“Halal Hub ini kami gagas sebagai jawaban atas harapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, agar produk UMKM Indonesia mampu go international. Sumenep harus menjadi bagian dari arus besar kebangkitan ekonomi bangsa,” tegas Bupati Fauzi, Selasa (9/9).
Selain membangun Halal Hub, Pemkab Sumenep bergerak cepat merangkul berbagai platform digital besar, mulai dari Gojek, Grab, hingga Maxim, serta tidak melupakan platform lokal seperti COD.
Kolaborasi ini diharapkan memperluas jaringan pemasaran UMKM, sehingga produk mereka lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
Tak hanya fokus pada wilayah perkotaan, digitalisasi juga mulai merambah ke pasar tradisional dan pelosok desa. Pasar Tajamara dan Pasar Bangkal, misalnya, kini mulai terkoneksi dengan ekosistem digital.
“Kami tidak ingin digitalisasi hanya berhenti di kota-kota besar. Semua UMKM di Sumenep, baik di pusat keramaian maupun di pelosok, harus merasakan manfaat teknologi sebagai saluran distribusi baru,” jelasnya.
Untuk menunjang transformasi tersebut, Pemkab Sumenep juga menghadirkan sistem pembayaran QRIS.
Langkah ini dipandang mampu mempercepat proses transaksi sekaligus mendorong terciptanya inklusi keuangan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Inovasi ini tidak hanya memberikan fasilitas modern, tetapi juga mengajarkan bahwa kunci sukses UMKM tidak lagi bergantung pada besarnya modal, melainkan pada kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman.
“UMKM adalah pondasi ekonomi masyarakat. Karena itu, tugas kami adalah memberikan kemudahan, menyiapkan fasilitas, dan membuka jalan agar mereka bisa tumbuh, berkembang, dan bersaing dengan produk dari daerah lain maupun negara lain,” imbuhnya penuh keyakinan.
Dengan strategi yang dijalankan secara bertahap namun konsisten ini, Pemkab Sumenep optimistis UMKM lokal bukan sekadar bertahan, tetapi mampu menjadi motor baru dalam perdagangan global.
“Kami ingin membuktikan bahwa dari Sumenep, produk UMKM bisa mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” pungkasnya.***






