Scroll untuk baca artikel
Daerah

Mahasiswa Usir 16 Anggota DPRD Sumenep di Forum Audiensi Gara-gara Ini

Avatar
3
×

Mahasiswa Usir 16 Anggota DPRD Sumenep di Forum Audiensi Gara-gara Ini

Sebarkan artikel ini
AUDIENSI. Empat pimpinan DPRD Sumenep saat menerima audiensi Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) di ruang rapat lantai II kantor DPRD setempat, Selasa (2/9/2025) siang. (M.Hendra.E/MaduraPost)
AUDIENSI. Empat pimpinan DPRD Sumenep saat menerima audiensi Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) di ruang rapat lantai II kantor DPRD setempat, Selasa (2/9/2025) siang. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Audiensi antara Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) dengan DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diwarnai ketegangan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di lantai II kantor dewan, Selasa (2/9/2025) siang, mahasiswa meminta 16 anggota DPRD yang hadir meninggalkan ruangan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Koordinator AMS, Ardianta Alzi Candra menegaskan, bahwa pihaknya hanya ingin berdialog langsung dengan empat pimpinan DPRD Sumenep.

“Tanpa mengurangi rasa hormat, dipersilahkan anggota yang lain keluar, yang kami butuhkan 4 pimpinan DPRD Sumenep,” kata Ardi di hadapan forum, Selasa (2/9).

Baca Juga :  Akses Keterbukaan Publik di Kejari Sampang Buruk

Permintaan tersebut sempat ditanggapi Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, yang menanyakan asal mahasiswa.

“Ini yang aliansi masyarakat bukan?” tanya Indra.

Pantauan di lokasi, 16 anggota DPRD yang semula hadir akhirnya meninggalkan ruang rapat. Menariknya, saat coba dimintai komentar oleh wartawan usai keluar dari forum, seluruh anggota dewan tersebut memilih memberikan keterangan.

Baca Juga :  DPRD Geram, Lurah – Camat Sampang Mangkir Rapat Pembahasan ADK 2019

Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, bersama tiga wakil ketua, Indra Wahyudi, Dul Siam, dan M. Syukri, tetap bertahan menemui delapan perwakilan AMS.

Diketahui sebelumnya, AMS semula berencana menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sumenep.

Namun, rencana itu bergeser menjadi audiensi resmi. Pertemuan dihadiri sekitar 18 anggota dewan, termasuk pimpinan fraksi serta unsur ketua dan wakil ketua DPRD.

Baca Juga :  Disperindag Sumenep Akan Bangun Kawasan KIHT Melalui Anggaran DBHCHT Tahun 2021

Dalam forum itu, Ardi menegaskan bahwa AMS membawa aspirasi rakyat terkait persoalan lokal maupun isu nasional. Ia menyoroti semakin besarnya keresahan publik akibat praktik politisasi oleh pejabat.

“Kami datang bukan untuk gaduh, tapi menyampaikan suara rakyat. Wakil rakyat seharusnya hadir menjawab persoalan, bukan menghindar,” tegasnya.***