SUMENEP, MaduraPost – Sebanyak 55 mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, diyudisium hari ini. Kamis, 24 Februari 2022.
Puluhan mahasiswa yang mengikuti yudisium tahun ini meliputi angkatan 2014, 2015, 2016 dan 2017 tahun akademik 2021-2022, dari enam program studi (Prodi) meliputi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bimbingan dan Konseling (BK), Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek).
“Semoga mahasiswa yang sudah keluar dari kampus hari ini bisa digantikan oleh mahasiswa baru nantinya,” kata Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni dalam sambutannya, Kamis (24/2).
Asmoni mengatakan, delapan tahun menempuh pendidikan di perguruan tinggi bukanlah waktu yang sedikit. Selama berproses, kata dia, banyak pelajaran dan pengabdian yang telah didapatkan.
“Mari kita renungkan apa yang telah didapatkan selama berkuliah, apakah sudah betul dan layak. Bagaimana nanti kita bisa menjaga almamater dengan gelar yang sudah didapatkan,” kata Asmoni menerangkan.
Pihak juga memberikan pandangan, bahwa setelah mendapatkan gelar sarjana yang menilai bukanlah orang lain melainkan diri sendiri, sebab itu belajar harus dijadikan tradisi.
“Dengan belajar kita akan semakin baik dalam menghadapi masyarakat. dengan memaksimalkan apa yang sudah dipelajari, keberadaan kita akan dipandang,” kata dia dalam motivasinya.
Menurutnya, ada beberapa kata kunci keberhasilan dalam hidup. Diantaranya, Bhappa’ Bhapbhu’ Ghuru, Rato (istilah bahasa Madura). Artinya, hormatilah orang tua sendiri sebelum menghormati guru dan raja.
Diketahui, pelaksanaan yudisium tahun ini berlangsung di Aula Lantai III kampus setempat. Mahasiswa beserta pengelola juga menyempatkan untuk menyemarakkan Diesnatalies ke 37 STKIP PGRI Sumenep disela-sela acara.






