Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Kegiatan Posyandu di Desa Tampojung Pregih Diaudit Inspektorat, Ada Apa?

Avatar
5
×

Kegiatan Posyandu di Desa Tampojung Pregih Diaudit Inspektorat, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, MaduraPost – Kegiatan Posyandu Desa di Desa Tampojung Pregi, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, diaudit Inspektorat. Belum diketahui secara jelas masalah dan persoalan pada kegiatan kesehatan tersebut.

Namun berdasarkan informasi, kegiatan tersebut sarat penyimpangan anggaran. Meski demikian, media ini mencoba mengonfirmasi kepada pemerintah desa setempat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kalau mau tanya soal ini (kegiatan posyandu, red) silakan langsung ke balai. Dan kemarin sudah dicek langsung dari pihak Inspektorat semuanya,” kata Kepala Desa Tampojung Pregi Yanto dalam pesan singkatnya lewat via WhatsApp, Rabu (3/3).

Baca Juga :  Polres Minta Capaian Vaksinasi di Kecamatan Karang Penang Ditingkatkan

Secara teknis Yanto tidak memahami seputar kegiatan Posyandu. Ia mempersilakan untuk menghubungi bidan desa yakni Wiwik Masyatun.

Wiwik terbuka menerima konfirmasi wartawan. Bahkan saat dihubungi, Wiwik mengaku tengah berada di kegiatan Posyandu.

Menurutnya, kegiatan Posyandu di tahun 2020 berjalan lancar. Hanya saja saat baru pandemi, kegiatan Posyandu ada sedikit kendala.

“Biasanya tipa bulan kegiatan Posyandu berjalan. Karena pandemi, instruksi Bupati untuk mengurangi kegiatan Posyandu, akhirnya desa memutuskan itu,” kata Wiwik melalui via telepon.

Baca Juga :  Begini Sekdes Poto’an Laok Menyambut Hari Asyura

Wiwik sebagai bidan desa mengaku tidak memahami persoalan anggaran untuk fasilitas yang diberikan kepada balita, ibu hamil, dan lansia. Namun menurut perkiraannya, anggaran yang diberi kepada balita totalnya jika diuangkan berjumlah Rp 5 ribu.

“Kalau makanan yang diberikan bermacam-macam, kadang nasi goreng sehat, bronice, susu, telur puyuh,” ungkapnya.

Jumlah balita saat kegiatan Posyandu berlangsung, pihaknya mencatat kurang lebih sekitar 350. Sementara ibu hamil sekitar 100 orang. Anggaran tersebut diketahui diambil dari anggaran dana desa (DD).

Baca Juga :  Diduga Jadi Korban Dokter Palsu, Puluhan Warga di Pasean Pamekasan Bokongnya Melepuh

Sebelumnya, Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Pamekasan, menyebutkan bahwa mayoritas kegiatan Posyandu Desa di wilayah Kecamatan Waru, banyak yang janggal.

Penyebabnya, Pegiat LSM KPK Nusantara tersebut mengungkapkan jika nominal anggaran dengan realita kegiatan di bawah tidak sebanding. Sebagaimana data dilansir dari sid.kemendesa.go.id.

(mp/redaksi)