PAMEKASAN, MaduraPost – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mendoakan lembaga pesantren Anidhomiyah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, menjadi lembaga yang maju berkembang.
Hal tersebut disampaikan pada saat Gubernur Khofifah meninjau langsung lokasi bangunan tertimpa longsor.
Khofifah memberi motivasi dan nasehat kepada pimpinan lembaga K. Muhaidi agar sabar dan tabah. Begitu juga disampaikan oleh Bupati Baddrut Tamam.
“Keluarga dan Pengasuh semoga diberi ketabahan, serta lembaga di sini dapat maju dan lebih berkembang,” doa Gubernur Khofifah.
Sementara Bupati Baddrut menyebutkan musibah longsor yang menimpa lembaga dan lima seorang santri putri meninggal disebut musibah semua warga Pamekasan.
“Ini musibah tidak hanya untuk Yayasan Anidhomiyah, tapi musibah kita bersama,” kata Baddrut dalam keterangannya kepada wartawan.
Ke lokasi, orang nomor satu di Jawa Timur itu didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar, Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Tejo Baskoro, dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Sebelumnya, lima seorang santri putri di Ponpes Anidhomiyah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, meninggal tertimpa bangunan akibat diterjang longsor.
Kelima santri tersebut di antaranya, Robiatul Natwiyah (14) warga Sampang, Santi (14) warga Jember, Nabila (13) warga Sumenep, Nor Aziziah (13) warga Jember, Sitti Qomariah (17) warga Jember. Sementara satu santri lain Nurul Qomariah (15) mengalami patah tulang.
Peristiwa longsor tersebut terjadi pada Rabu (24/2) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Sedikitnya bangunan penginapan dihuni 47 orang santri putri. Sementara posisi bangunan berada di sekitar tebing dengan tinggi kurang lebih 30 meter.
(mp/red)






