Scroll untuk baca artikel
Ekonomi & Bisnis

Kerugian Negara Akibat BBM Subsidi Terjual Bebas di SPBU Pragaan Sumenep

Avatar
5
×

Kerugian Negara Akibat BBM Subsidi Terjual Bebas di SPBU Pragaan Sumenep

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – BBM Subsidi atau Pertalite Khusus (PLK) yang terjual bebas di SPBU Pragaan, Kabupaten Sumenep, ternyata ada dampak kerugian negara. Sebab BBM Subsidi per liternya, negara memberi subsidi senilai Rp 1,2 ribu.

Setiap harinya, SPBU Pragaan mendapatkan kiriman BBM Subsidi dari pertamina sebanyak 8 ribu liter bahkan jika dua kali pengiriman bisa 16 ribu liter. Perkiraan kerugian negara dari kasus ini berjumlah antara Rp 10 – 20 juta.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Gema Takbir Sumenep, Merajut Kebersamaan di Malam Kemenangan

Sebelumnya, SPBU di Desa Pakamban, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, tampak melayani BBM PLK ke kendaraan mobil pribadi.

Padahal hal tersebut sudah dilarang oleh aturan pertamina yang baru. BBM PLK seharga Rp 6450 ribu hanya boleh diperuntukkan untuk mobil angkutan umum berplat kuning, dan mobil berplat hitam dengan stempel khusus dari Dinas Perhubungan.

Baca Juga :  Abdussalam Ramli: Kemana Larinya CSR Seluruh Perbankan di Desa Waru Barat?

Peristiwa tersebut terekam dalam video saat aktivitas SPBU bernomor 54.694.05 tengah melayani konsumen pada Kamis (24/12/2020) malam.

Operator SPBU Saiful secara terang-terangan mengakui bahwa BBM Plk memang sering terjual bebas kepada pengendara.

“Iya kami memang melayani mobil pribadi melakukan pengisian BBM Plk,” kata Saiful disampaikan lewat via telepon.

Selang konfirmasi dilakukan berlangsung, wartawan Madura Post mendapat perlakuan kurang baik, setelah ditelepon oleh seseorang yang diduga dilakukan operator lain di SPBU tersebut.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Jadi Pengantin Baru

Padahal video yang hendak ingin dikirim lewat via WhatsApp semata untuk dilakukan konfirmasi. Sehingga tak timbul berita sepihak. Namun setelah komunikasi berjalan, wartawan abal-abal disarankan untuk tidak mengungkit-ungkit kejadian yang terjadi di SPBU tersebut.

(Mp/fat/rus)