Scroll untuk baca artikel
Headline

Realisasi Proyek Pavingisasi di Desa Pamoroh Tercium Aroma Tindak Korupsi

7
×

Realisasi Proyek Pavingisasi di Desa Pamoroh Tercium Aroma Tindak Korupsi

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, MaduraPost – Realisasi proyek Pavingisasi di Dusun Tana Mera, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur tercium aroma tindakan korupsi.

Berdasarkan pantauan Wartawan MaduraPost bersama anggota tim investigasi LSM JCW dilokasi, pada pinggiran paving tidak dipasangi kastin dan hanya diberikan spesi.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Selain itu, material pasir dibawah paving diduga tidak mencapai 10 cm dan pasangan paving banyak yang bergelombang serta tidak rata sehingga berpotensi akan cepat rusak.

Baca Juga :  Tujuh Karyawan Terkonfirmasi Covid-19, Puskesmas Batumarmar Dilockdown

Kemudian, dari realisasi proyek tersebut sudah ditumbuhi rumput liar, padahal realisasinya kurang lebih 1 bulan dan pada proyek tersebut tidak ada papan informasi sebagai transparansi publik.

Dilokasi proyek, warga setempat yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, kalau proyek tersebut hanya dikerjakan satu hari selesai.

“Proyek ini hanya dikerjakan sehari langsung selesai mas dan nama pengawas lapangannya itu bernama Muadi,” jelasnya, Minggu (22/11/2020).

Baca Juga :  Habiskan APBD Rp 813 Juta Lebih, Pengadaan Sarung di Pamekasan Sarat Korupsi

Disoal kira-kira dibawah paving itu diberikan pasir atau tidak, ia mengatakan hanya kurang lebih 2 cm.

“Ia mas dikasih, tapi paling cuma kurang lebih 2 cm,” katanya.

Sementara itu, melalui hubungan telepon seluler, Kepala Desa Pamoroh Abdul Moni mengatakan, kalau dirinya tidak tahu menahu proyek tersebut.

“Saya tidak tahu menahu proyek itu mas, karena tidak ada yang memberi tahu kepada saya,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bupati Pamekasan : Gratis, Mobil Sehat Siap Antar Jemput Orang Sakit di Pamekasan

Kemudian anggota tim investigasi LSM JCW Abdur Rahem mengatakan, akan segera melaporkan realisasi proyek tersebut ke pihak inspektorat.

“Karena realisasi proyek ini sudah amburadul dan saya menduga proyek ini hanya dijadikan lahan memperkaya diri oleh pelaksana,” tegasnya. (Mp/nir/uki/kk)