SUMENEP, Madurapost.id – Kabupaten Sumenep memiliki beberapa potensi wisata yang hingga saat ini belum terekspos ke muka publik.
Salah-satunya adalah wisata paralayang yang berlokasi di desa Soddara Kecamatan Pasongsongan kabupaten Sumenep.
Hal itu, diungkapkan oleh Suhanto sebagai kepala desa Soddara kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep pada saat acara Reses anggota DPRD Jawa Timur Mathur Husyairi.
Menurut Suharto, lokasi tersebut dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi ekowisata paralayang di pesisir pantai Sumenep.
“Lokasi itu di perbukitan yang dekat dengan pantai, dan view nya sangat bagus untuk destinasi wisata, Tapi sejak awal 2019, dikelola dengan swadaya masyarakat. ” ungkapnya Rabu (16/09/2020).
Lanjut Suhanto, nantinya lokasi itu tidak hanya diperuntukkan wisata paralayang, melainkan dikonsep sebagai wisata edukasi terhadap pelajar dan masyarakat sekitar ataupun pengunjung.
“Planning kita ke depan akan kita konsep taman edukasi ada taman bunga, taman bermain, kebun buah dan pertanian. Saat ini kita sudah melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, dan ada respon positif,” imbuhnya.
Dia berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi bisa memfasilitasi harapan masyarakat desa Soddara memiliki wisata untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar.
“Dengan adanya reses dan kunjungan dewan Ini, ini bagian salah satu harapan kami bagaimana ini bisa ada campur tangan dari pemprov, lebih-lebih dari komisi E sendiri khususnya pada Mathur,” harapnya.
Menanggapi harapan Kepala Desa Soddara terkait wisata paralayang, Mathur Husyairi sebagai anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur berjanji akan mengawal ke provinsi Jawa timur untuk difasilitasi agar segera terealisasi.
“Saya siap mengawal, pada bulan Oktober 2020 akan ada sekitar 35 alumni paralayang yang akan ikut andil dalam memeriahkan wisata puncak lanjari ini, Kita uji coba penerbangan dulu, terkait launchingnya kita pasrahkan terhadap kesepakatan tokoh,” ujar politisi partai PBB saat memberikan sambutan.
Lanjut Mathur, Terkait wisata paralayang ynag memiliki luas lahan sekitar 1,5 hektare itu, tinggal ditata lokasinya, jika memang ingin diadakan taman edukasi.
“Ketika saya mensurvei lokasi, di sini sudah sangat layak diadakan even untuk sekelas kabupaten dan provinsi. Sedangkan untuk infrastruktur saya akan berupaya pada tahun 2021, kita akan bangun,” ungkapnya. (Mp/sur/kk)






