PAMEKASAN, Madurapost.id – Aksi perdana memasuki fase new normal Covid-19, di Kabupaten Pamekasan, apes. Pelaku demo yang merupakan sekelompok aktivis PMII bentrok dengan polisi, saat demo berlangsung.
Pasalnya, setelah lama berorasi secara bergantian, para mahasiswa menerobos masuk ke Pendopo Ronggo Sukowati Pamekasan. Tujuannya, mereka meminta untuk bertemu langsung dengan Bupati Baddrut Tamam.
Moh Lutfi ketua PMII Cabang Pamekasan mengatakan, aksi demonstrasi tersebut untuk meminta pemerintah kabupaten Pamekasan untuk menutup dan memperhentikan Galian C ilegal atau tambang ilegal yang berada di wilayah Pamekasan.
Dikatakannya, dalam surat yang dikirim demontrasi tersebut ditembuskan untuk Bupati Pamekasan, DPRD Pamekasan, Kadis DLH dan Kapolres Pamekasan.
“Di antara tembusan kami yang kirim. Tidak ada satupun yang menemui kami. Kami ingin berdiskusi dengan semuanya. Terutama dengan bupati Pamekasan,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, kericuhan terjadi di depan kantor Bupati Pamekasan, para masa aksi bentrok dengan kepolisian. Bahkan, terlihat ada masa aksi yang harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan. Sebah, ada massa aksi yang mengalami luka-luka.
Diketahui, satu masa aksi yang dirawat di rumah sakit Ahmad Rofiqi yang merupakan ketua rayon Sakera PMII komisariat IAIN Madura. (mp/zul/rus)