Scroll untuk baca artikel
Daerah

Disperindag Pamekasan Terkesan Gelap Hati dan Tutup Mata Terhadap Nakalnya Pemantau Tembakau

7
×

Disperindag Pamekasan Terkesan Gelap Hati dan Tutup Mata Terhadap Nakalnya Pemantau Tembakau

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Madurapost.id – Pihak Disperindag Pamekasan diduga telah gelap hati dan tutup mata terkait nakalnya para pemantau tembakau yang gajinya berasal dari APBD Kabupaten Pamekasan.

Pasalnya sejak tanggal 1 September 2020 sampai sekarang, masih banyak pamantau temabakau yang keluyuran pada saat jam tugas, artinya hanya datang pagi untuk absen dan baru kembali pada sore hari.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Hal itu terjadi karena tidak adanya ketegasan dan pengawasan yang jelas dari pihak team pengawas Disperindag terhadap para pemantau tembakau setiap harinya, sehingga terkesan buang-buang anggaran saja.

Baca Juga :  Aktivis Nilai Pemerintahan Berbaur Tak Becus Tangani Keluhan Petani Tembakau

Menurut politisi partai Gerindra Pamekasan Khairul Kalam, jika benar demikian, para pemantau sama halnya memakan gaji buta, Disperindag hanya buang-buang anggaran saja dan itu sama halnya merugikan Negara.

“Disperindag rugi menggaji mereka jika faktanya para pemantau lalai dalam tugasnya, karena tidak sedikit teman- teman pemantau yang hanya keluyuran saat jam tugas,” ujarnya, Senin (14/09/2020).

Baca Juga :  Diduga Dendam Ditolak Mendaftar Cakades, Guru Berstatus PNS di SDN Payudan Daleman III Ikut Demo

Lebih lanjut Khairul Kalam berharap, Disperindag memberikan tindakan tegas bagi pemantau yang tidak serius dalam menjalankan tugasnya

“Ya menjadi PR Disperindag adalah, lakukan evaluasi dan berikan sanksi yang jelas bagi pemantau yang lalai dalam tugasnya, kalau hal itu tidak dilakukan oleh Disperindag berarti pihak Disperindag telah gelap hati dan tutup mata,” harapnya.

Baca Juga :  KB Hotmil Quran AL-Munawwarah Desa Lebbek Santuni Anak Yatim dan Salurkan Zakat Fitra

Seperti pada pemberitaan sebelumnya, salah satu dari team pengawas dari Disperindag Pak. Mol (sapaan akrabnya) berdalih, kalau dirinya tidak tahu terhadap pemantau yang seperti itu.

“Ya kalau seperti itu, kami tidak tahu dan kami akan tindak lanjuti, cuma pada saat saya ke gudang, pemantau itu ada kok,” dalihnya. (Mp/nir/uki/rus)