SUMENEP, MaduraPost – Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, klaim 85 persen guru yang berada di bawah naungannya sudah selesai divaksin.
Mengacu pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, para guru tentu diharapkan bisa melangsungkan proses vaksinasi.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kemenag Sumenep, Muhammad Shadiq mengatakan, untuk guru sekitar 85% sudah menjalani vaksinasi. Sisanya, ada sejumlah guru yang masih sakit dan memiliki penyakit penyerta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bagi guru yang sedang sakit, nanti ketika sembuh pasti dia berkomitmen akan menjalani vaksinasi,” ungkapnya, saat dikonfirmasi baru-baru ini, Selasa (14/9).
Dia menyebut, bagi guru yang hendak divaksin sejatinya tidak ada paksaan. Hanya saja, demi meningkatkan imun tubuh di masa pandemi Covid-19, vaksinasi dirasa perlu untuk menambah heard immunity.
“Yang penting supaya kita aman dari Covid-19, guru harus divaksin,” katanya.
Sementara untuk pelaksanaan PTM terbatas, sesuai dengan SKB 4 Menteri, dia menerangkan, siswa harus mendapat izin orang tua dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
Disamping itu, jika ada orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas, mau tidak mau pihak sekolah harus menggunakan pembelajaran daring. Hal ini harus dilayani oleh lembaga sekolah.
Diketahui, Kemenag Sumenep memiliki ribuan lembaga yang melaksanakan PTM terbatas. Diantaranya, RA sebanyak 525 lembaga, MI 540 lembaga, MTs 500 lembaga, dan MA sebanyak 160 lembaga.
Dari hasil monitoring di lapangan, kata dia, pelaksanaan PTM terbatas hingga kini masih berjalan lancar, aman dan terkendali. Regulasinya, pelaksanaan PTM terbatas tetap menggunakan sistem 50 persen banding 50 persern.
“Jadi masuknya secara bergantian. Tapi, bagi kelas yang hanya memiliki 15 siswa ke bawah, masuknya langsung tanpa bergantian,” pungkasnya.