NASIONAL, MaduraPost – Hubungan emosional Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin tampak semakin memanas. Keduanya kerap saling berpolemik di publik soal hubungan damai global.
Itu diketahui setelah Zelensky menghadiri dan meminta bantuan Kongres Parlemen Amerika Serikat (AS) dan menyampaikan pidatonya dan mengurai kekejaman pasukan Moskow Rusia.
Dari belakang, Putin tidak lengah dengan strategi manuver politik Zelensky. Bagi dia, meski Ukraina minta bantuan AS, tidak akan berpengaruh terhadap kebijakan bilateralnya dalam mempertahankan kedaulatan negaranya di Ukraina.
“Percuma, barat rusak hubungan persaudaraan Rusia-Ukraina. Perang Rusia di Ukraina sebagai bagian dari upaya bersejarah untuk melawan pengaruh Barat yang dinilai berlebihan atas urusan global,” kata Putin saat memimpin pertemuan dengan pimpinan perusahaan kompleks industri militer di Tula dikutip Reuters.
Pasukan Moskow Rusia menyerang Ukraina di wilayah Donetsk. Serangan ini seperti yang disampaikan Putin bahwa dirinya akan mengakhiri perang di Ukraina.
Akibatnya prajurit tentara Ukraina Dmytro Kyrychenko tewas dalam pertempuran tersebut. Pria berusia 33 tahun itu dimakamkan di Bucha, pinggiran Kyiv, Ukraina, Jumat, 23 Desember 2022.
Presiden Volodymyr Zelensky tidak lengah dengan peristiwa itu. Dia meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan bantuan keamanan militer untuk bersiaga terhadap pasukan Moskow Rusia.
“Anggota parlemen AS bisa menyiapkan paket keuangan lain senilai $45 miliar untuk Ukraina dan keamanan global. Kami akan mengatasi ini semua,” kata Zelensky.
Lebih lanjut, Zelensky menyuarakan nada menantang pasca kembali ke ibu kota negaranya Jumat setelah kunjungan ke Kongres AS. Setelah tiba dia menyampaikan akan bekerja untuk menuju kemenangan.
Di sisi lain, Zelensky memposting di akun telegramnya bahwa dia berada di kantornya di Kyiv setelah perjalanannya ke AS. Dia membawa bantuan paket bantuan militer baru senilai $1,8 miliar. “Kami berjanji akan mengatasi segalanya,” ujarnya.
Zelensky sebelumnya berterima kasih kepada Belanda karena telah menjanjikan hingga 2,5 miliar euro atau $2,65 miliar untuk tahun 2023. Itu dilakukan untuk membantu membayar peralatan militer dan membangun kembali infrastruktur penting.
Kembalinya Zelenksy terjadi di tengah tembakan artileri, roket dan mortir Rusia yang tiada henti serta serangan udara di front timur dan selatan dan di tempat lain di Ukraina.





