SUMENEP, Madurapost – Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Noris Sabit, sesali tingkat keamanan website resmi kampus dapat dibobol.
Melihat situs resmi kampus yang gampang diretas, ia merasa prihatin sekaligus kecewa.
Pasalnya, website resmi milik perguruan tinggi itu dinilai tidak memiliki tingkat keamanan yang cukup kuat.
“Pengelola kampus saya rasa ini kurang becus. Masak iya, sekelas web perguruan tinggi bisa kena retas. Karena dengan insiden tersebut integritas informasi kampus jadi terganggu,” kata Noris pada MaduraPost, Minggu (7/4) siang.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan komunikasi dengan pihak kampus terkait persoalan ini.
“Kami akan minta untuk segera diperbaiki. Mengingat hari ini masa penerimaan mahasiswa baru yang mau melakukan melakukan pendaftaran,” ujar Noris.
Noris pun menilai, civitas akademika di kampusnya sedikit slow respon dalam menyikapi sejumlah persoalan.
“Ini bukan yang pertama kalinya. Karena dari beberapa polemik yang ada kemarin itu juga sulit ketika mereka diminta keterangan,” kata Noris.
Tak hanya pada pewarta, menurut Noris, jajaran petinggi STKIP PGRI Sumenep sering menghindar dan menutup-nutupi masalah.
“Saya rasa mereka itu menghindar. Padahal melihat tugas dan tanggungjawab, seharusnya pihak kampus berani pasang badan pada setiap persoalan, termasuk laman website ini yang menjadi salah satu sumber informasi terhadap masyarakat,” kata Noris menegaskan.
Secara terang-terangan Noris juga memberikan penilaian terhadap kinerja ICT, Humas dan Ketua STKIP PGRI Sumenep yang lelet dalam menangani persoalan krusial.
“Untuk kinerja bagian ICT maupun Humas kalau kita nilai 30% dari 100. Hal itu saya lihat bukan hanya pada persoalan hari ini, melainkan dari berbagai media kampus pengelolaannya amburadul seperti IG, misal. Sehingga, hal itu berpengaruh pada ketertarikan calon mahasiswa,” kata Noris memaparkan.
Dia berharap, kampus dapat segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap website resmi yang dimiliki.
Mengingat, sejauh ini sudah mulai ada pendaftaran calon mahasiswa baru yang sedang berlangsung.
“(Kami dari BEM, red) akan mencoba merekomendasikan beberapa hal yang berhubungan dengan perbaikan media kampus. Terlepas dari itu juga akan memberikan dorongan yang preventif agar hal serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya.
Sekedar informasi, hingga Minggu siang, Ketua STKIP PGRI Sumenep Asmoni sulit dihubungi media ini.
Hal yang sama juga terjadi pada bagian Humas dan ICT kampus setempat yang belum bisa memberikan keterangan perihal website resmi kampus diretas.
Diberitakan sebelumnya, website resmi kampus STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, diretas oknum tak bertanggungjawab.
Website resmi kampus tersebut kini sudah tidak dapat diakses secara utuh.
Padahal banyak calon mahasiswa baru yang ingin melakukan registrasi pendaftaran ke kampus tersebut.
Semula website resmi kampus bernama stkippgrisumenep.ac.id. Jika link ini diklik, maka pembaca akan digiring ke halaman situs judi online.
Insiden website resmi kampus STKIP PGRI Sumenep diretas sudah terjadi sejak tanggal 25 Maret 2024.
Sayangnya, hingga tanggal 7 April 2024 masih belum ada perbaikan dari pihak kampus.***






