SUMENEP, MaduraPost – Kepala Desa (Kades) Kalianget Barat, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, murka atas ketidakjelasan tanah pecaton milik desanya sendiri.
Hal itu ditengarai adanya tukar guling tanah pecaton Desa Kalianget Barat, untuk pembangunan Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo Kelas II B Sumenep yang diduga belum jelas hingga kini.
Diketahui, tanah pecaton yang dipakai untuk pembangunan penerbangan pesawat itu memiliki luas kurang lebih 17.000 meter kubik pada tahun 2017 lalu. Hanya saja, hingga tahun 2021 ini tanah yang sudah di pakai dengan ikrar tukar guling tersebut belum ada pengganti yang jelas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seharusnya jika ada iktikad baik dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, saya itu di kasih tahu dimana tanah pengganti itu, dan kualitasnya seperti apa,” tanya Suharto, Kades Kalianget Barat, pada sejumlah media, Kamis (19/8).
Suharto mengungkapkan, pembahasan pembebasan tanah pecaton tersebut sudah berlangsung sudah sejak tahun 2017 yang lalu. Namun, pihaknya mengaku sebagai Kades merasa dirugikan.
“Penggantinya hingga kini belum jelas yang mana,” jelasnya.
Dia bercerita, pernah diajak turun ke lokasi tanah yang di klaim sebagai pengganti tanah pecaton milik Desa Kalianget Barat itu. Namun, dia menilai jika kualitas dan ukuran tanah tersebut belum jelas kepastiannya.
“Pemerintah atau OPD yang bersangkutan sudah pernah turun ke bawah bersama saya. Kemudian saya cuma diberi tahu melalui gambar, sedangkan menurut saya yang namannya tukar guling itu setidaknya mempunyai kualitas tanah yang sama dengan tanah yang sudah dipakai,” ujarnya.
Menyikapi hal itu, Ketua Lembaga Independen Pengamat Keuangan (LIPK) Sumenep, Syaifiddin mengutarakan, jika ada yang janggal dengan kasus tersebut. Sebab, sudah tiga tahun berjalan hingga kini tidak ada lahan pengganti lahan yang jelas.
Pihaknya meminta, agar Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep terbuka pada publik soal tukar guling ini. Sebab, persoalan itu dinilai merugikan pihak Desa Kalianget Barat, selaku pemilik tanah pecaton tersebut.
“Kami minta pada Dishub untuk terbuka terkait persoalan tukar guling ini jangan sampai ada yang ditutupi, karena akan kami kawal masalah ini sampai tuntas,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dishub Sumenep, Agustiono Sulasno, belum bisa memberikan respon lebih lanjutnya. Sebab, saat dihubungi oleh media ini melalui sambungan selularnya pihaknya mengaku sedang ada agenda atau rapat Mingguan.
“Sudah ya mas, saya masih ada rapat, bersama bidang-bidang, nanti saya kabari lagi,” singkatnya.