Wanita Mulia di Sisi Nabi: Ketulusan dan Pengorbanan Siti Khadijah

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 6 Maret 2025 - 17:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi: Siti Khadijah istri sekaligus perempuan pejuang Islam demi sang suami Rasulullah namanya akan abadi dalam sejarah Islam. (IST/MP)

ilustrasi: Siti Khadijah istri sekaligus perempuan pejuang Islam demi sang suami Rasulullah namanya akan abadi dalam sejarah Islam. (IST/MP)

PAMEKASAN, MaduraPost – Siti Khadijah binti Khuwailid bukan sekadar istri pertama Rasulullah. Ia adalah perempuan yang mengorbankan segalanya—harta, kedudukan, bahkan nyawanya—demi Islam dan perjuangan sang suami.

Wanita bangsawan Quraisy yang dahulu hidup dalam kemewahan ini meninggal dalam keadaan miskin, namun penuh kemuliaan di sisi Allah.

Di saat ajal menjemput, ia hanya mengenakan pakaian sederhana yang penuh tambalan. Dengan suara lemah, ia berbisik kepada putrinya, Fatimah:

“Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri.”

Mendengar permohonan itu, Rasulullah terdiam, lalu berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu dan telah mempersiapkan tempatmu di surga.”

Baca Juga :  JB9 Gelar Maulid Nabi, Ingatkan Pentingnya Meneladani Akhlak Rasulullah

Kesedihan menyelimuti rumah Rasulullah saat Khadijah menghembuskan napas terakhir di pangkuannya. Saat itu, Malaikat Jibril turun membawa lima lembar kain kafan dan mengucapkan salam.

“Ya Rasulullah, kain kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau, Fatimah, Ali, dan Hasan.”

Namun, tiba-tiba Jibril terdiam dan menangis. Rasulullah pun bertanya, “Kenapa, wahai Jibril?”

Dengan suara berat, Jibril menjawab,” Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan. Ia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.”

Mendengar itu, Rasulullah semakin larut dalam kesedihan. Ia menatap jasad istrinya dan berkata dengan lirih:

“Wahai Khadijah, demi Allah, aku tak akan pernah mendapatkan istri sepertimu. Engkau telah mengorbankan segalanya untuk Islam. Namun, mengapa permohonan terakhirmu hanya selembar sorban?”

Baca Juga :  Anggota DPRD Apresiasi Kerja Aliansi Wartawan Sampang di Bulan Ramadhan

Siti Khadijah bukan hanya istri, tetapi juga sahabat dan pejuang. Ketika Rasulullah berdakwah dan menghadapi berbagai caci maki, Khadijah selalu berada di sisinya.

Saat semua harta mereka habis, bahkan makanan pun sulit didapat, Khadijah tetap tegar. Ketika menyusui putrinya, Fatimah, bukan air susu yang keluar, melainkan darah. Namun, ia tetap tersenyum dan berkata kepada suaminya:

“Wahai Rasulullah, dahulunya aku seorang bangsawan dan hartawan. Semua itu telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Kini aku tak punya apa-apa lagi,” untainya.

“Tetapi engkau masih terus berjuang. Jika nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, maka galilah kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah jembatan agar engkau bisa terus berdakwah dan mengajak manusia kepada Islam,” liriknya lagi.

Baca Juga :  Berharap Uluran Tangan Pemkab Sampang, AMB Bantu Warga Tidak Mampu di Omben

Rasulullah menangis mendengar kata-kata itu. “Oh Khadijahku, kau meninggalkanku dalam perjuangan ini. Siapa lagi yang akan membantuku?”

Tiba-tiba, Ali bin Abi Thalib menjawab, “Aku, ya Rasulullah!”

Di samping jasad istrinya, Rasulullah mengangkat tangan dan berdoa:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijah, yang selalu mendukungku dalam menegakkan Islam, yang mempercayaiku saat orang lain menolakku, yang menenangkan hatiku saat dunia membuatku gelisah.”

Khadijah telah tiada, tetapi jejaknya abadi dalam sejarah Islam. Ia bukan hanya istri Nabi, tetapi juga teladan sejati bagi setiap perempuan Muslim.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Murah dan Kekinian, ‘Ady Barbershop’ Jadi Primadona Cukur Rambut di Pamekasan 
Tukang Becak dan Tukang Parkir Sumringah Dapat Bansos dari Kapolres Pamekasan
KUA Omben Sampang Santunani Anak Yatim dan Kaum Duafa
Kapolsek Sokobanah Lakukan Evakuasi Pohon Tumbang di Jalan Raya Bira Timur Sampang
Solidaritas Pengurus, DPD YALPK Surabaya Berbagi Takjil Dibulan Ramadhan
Berbagi Takjil, SMPN 1 Camplong Sampang Tebar Berkah Ramadhan
Menggali Makna Bhuppa’-Bhâbhu’-Ghuru-Rato: Tradisi Penghormatan dalam Budaya Madura
Menyingkap Potensi Tersembunyi Pulau Madura: Dari Alam hingga Budaya

Berita Terkait

Minggu, 13 April 2025 - 23:01 WIB

Murah dan Kekinian, ‘Ady Barbershop’ Jadi Primadona Cukur Rambut di Pamekasan 

Minggu, 30 Maret 2025 - 23:25 WIB

Tukang Becak dan Tukang Parkir Sumringah Dapat Bansos dari Kapolres Pamekasan

Kamis, 27 Maret 2025 - 23:47 WIB

KUA Omben Sampang Santunani Anak Yatim dan Kaum Duafa

Kamis, 27 Maret 2025 - 23:22 WIB

Kapolsek Sokobanah Lakukan Evakuasi Pohon Tumbang di Jalan Raya Bira Timur Sampang

Kamis, 27 Maret 2025 - 21:39 WIB

Solidaritas Pengurus, DPD YALPK Surabaya Berbagi Takjil Dibulan Ramadhan

Berita Terbaru

ACARA. Owner Arinna Premium Hijab menerima buket bunga dari tamu undangan dalam acara Fashion Show The Journey of Modesty di Ball Room Hotel JW Marriott, Surabaya, 14 Mei 2025. (Istimewa for MaduraPost)

Berita

Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:37 WIB