SUMENEP, MaduraPost – Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan berintegritas.
Di tengah berbagai isu yang berkembang di masyarakat, UNIBA Madura memastikan bahwa segala kebijakan dan keputusan yang diambil tetap mengedepankan prinsip transparansi serta aturan akademik yang berlaku.
Ketegasan dalam Menyikapi Kasus Hukum
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan keterlibatan mahasiswa dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Pihak universitas menyatakan bahwa mereka menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
“Kami menghormati jalannya proses hukum dan menunggu keputusan resmi dari aparat penegak hukum. Jika terbukti bersalah berdasarkan keputusan hukum yang berkekuatan tetap, tentu ada tindakan akademik yang akan diberlakukan,” ujar Ainurrofiqie, Kepala Humas UNIBA Madura dalam konferensi pers, Selasa (18/3) sore.
Selain itu, terkait dugaan penyalahgunaan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP), UNIBA Madura memastikan bahwa skema pendistribusian dana tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah dan langsung masuk ke rekening mahasiswa tanpa melalui pihak universitas.
“Tidak ada keterlibatan universitas dalam pengelolaan dana ini. Semua berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan,” tambah Ainur.
Kemandirian Organisasi Mahasiswa
Di bidang kemahasiswaan, UNIBA Madura juga menegaskan bahwa organisasi mahasiswa (ORMAWA) memiliki kebebasan dalam mengatur kebijakan internal mereka, termasuk dalam hal pengadaan seragam.
“Kami tidak memiliki kewenangan dalam menentukan atribut organisasi mahasiswa. Itu adalah keputusan internal masing-masing organisasi,” jelas Ainur.
Dukungan terhadap Keamanan Kampus
Terkait isu pelecehan seksual yang ramai diperbincangkan, UNIBA Madura menegaskan pentingnya menjaga keamanan lingkungan akademik.
“Kasus ini tidak terjadi di lingkungan UNIBA Madura, tetapi kami tetap mendukung setiap upaya penegakan hukum dan siap memberikan pendampingan jika dibutuhkan,” ungkap Ainur.
UNIBA Madura juga memastikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi atau tekanan terhadap mahasiswa terkait isu ini, serta kampus tetap menjadi ruang yang aman bagi seluruh sivitas akademika.
Profesionalisme dalam Kepemimpinan
Sejumlah isu yang berkembang juga menyeret nama Rektor UNIBA Madura. Pihak universitas menegaskan bahwa seluruh kebijakan akademik, termasuk proses pengangkatan dosen, dilakukan berdasarkan prosedur yang ketat dan profesional.
“Pengangkatan dosen baru dilakukan melalui mekanisme yang melibatkan Manajer Akademik, dosen senior, dan bagian kepegawaian,” terang Ainur.
Selain itu, isu tentang kehidupan pribadi rektor juga turut mendapat perhatian.
“Setiap individu memiliki hak atas kehidupan pribadinya, selama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika pun ada keputusan pribadi seperti pernikahan, tentu itu dilakukan sesuai hukum dan dengan persetujuan pihak terkait,” tambahnya.
Terkait berbagai spekulasi lainnya, UNIBA Madura menilai bahwa banyak informasi yang beredar tidak memiliki dasar yang jelas.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dan tidak mudah mempercayai kabar yang belum terverifikasi,” tutur Ainur.
Komitmen terhadap Pendidikan Berkualitas
Sebagai institusi pendidikan, UNIBA Madura tetap fokus pada pengembangan akademik dan peningkatan mutu pendidikan. Kampus ini terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa dan tenaga pendidik.
“Komitmen kami adalah menciptakan lingkungan akademik yang sehat, transparan, dan berintegritas tinggi. Fokus utama kami tetap pada peningkatan kualitas pendidikan,” pungkas Ainur.***
DISCLAIMER: Berita ini dibuat lebih informatif tanpa berkesan sebagai klarifikasi defensif, melainkan sebagai penegasan posisi UNIBA Madura sebagai institusi akademik yang berkomitmen terhadap pendidikan dan profesionalisme.