Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

UNIA Prenduan Angkat Isu Toxic Parenting, Dorong Pendidikan Keluarga Islami di Pamekasan

Avatar
9
×

UNIA Prenduan Angkat Isu Toxic Parenting, Dorong Pendidikan Keluarga Islami di Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Tim 9 peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Universitas Al Amien (UNIA) Prenduan.

PAMEKASAN – Tim 9 peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Universitas Al Amien (UNIA) Prenduan menutup masa pengabdiannya dengan menggelar kajian pendidikan keluarga Islami di Desa Somalang, Kecamatan Pakong, Rabu (1/10/2025).

Acara bertema “Lawan Budaya Toxic Parenting: Menghimpun Keluarga Sakinah Lewat Pendidikan dari Rumah” ini menghadirkan ulama perempuan asal Pamekasan, Ning Karimatul Farihah, S.E., sebagai pemateri utama.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Abaikan Sahwat Politik, Ribuan Massa Demo Bupati Pamekasan Tolak Pilkades Serentak Tahun 2022

Dalam paparannya, Ning Karimah menegaskan pentingnya menjadikan rumah tangga sebagai pondasi pendidikan anak.

“Keluarga sakinah lahir dari ketenteraman suami-istri yang saling menghargai, sehingga melahirkan anak-anak berakhlak mulia dan cerdas,” ujarnya.

Ia mengingatkan orang tua agar tidak memaksakan kehendak pada anak di luar batas kemampuannya. Konsep parenting Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, membagi tumbuh kembang anak ke dalam tiga tahap: usia 0–7 tahun sebagai masa kasih sayang, 7–14 tahun sebagai fase penanaman karakter dan disiplin, serta 14–21 tahun sebagai tahap kemandirian dan persahabatan.

Baca Juga :  Pemdes Sana Tengah Gelar Kegiatan Perlombaan Sambut HUT ke 78 RI

“Toxic parenting bisa merusak mental anak. Orang tua seharusnya mendukung bakat dan minat mereka, sembari mengenalkan berbagai pengetahuan tanpa membebani,” tegasnya.

Untuk anak berusia di atas 21 tahun, menurutnya, cukup diberikan nasehat halus karena mereka sudah memasuki fase kemandirian.

Kajian ini disambut antusias warga Desa Somalang yang tengah menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan maraknya penyalahgunaan media sosial.

Baca Juga :  Peringati HGN 2020, Pesan Bupati Sumenep di Masa Pandemi Covid-19

Warga berharap ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal dalam memperkuat pendidikan keluarga sehari-hari. (*)