UNIA Prenduan Angkat Isu Toxic Parenting, Dorong Pendidikan Keluarga Islami di Pamekasan

Avatar

- Jurnalis

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim 9 peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Universitas Al Amien (UNIA) Prenduan.

Tim 9 peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Universitas Al Amien (UNIA) Prenduan.

PAMEKASAN – Tim 9 peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Universitas Al Amien (UNIA) Prenduan menutup masa pengabdiannya dengan menggelar kajian pendidikan keluarga Islami di Desa Somalang, Kecamatan Pakong, Rabu (1/10/2025).

Acara bertema “Lawan Budaya Toxic Parenting: Menghimpun Keluarga Sakinah Lewat Pendidikan dari Rumah” ini menghadirkan ulama perempuan asal Pamekasan, Ning Karimatul Farihah, S.E., sebagai pemateri utama.

Baca Juga :  Lima Tahun Mangkrak, Bangunan UPT Dinas Pendidikan di Palengaan Jadi Rumah

Dalam paparannya, Ning Karimah menegaskan pentingnya menjadikan rumah tangga sebagai pondasi pendidikan anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Keluarga sakinah lahir dari ketenteraman suami-istri yang saling menghargai, sehingga melahirkan anak-anak berakhlak mulia dan cerdas,” ujarnya.

Ia mengingatkan orang tua agar tidak memaksakan kehendak pada anak di luar batas kemampuannya. Konsep parenting Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, membagi tumbuh kembang anak ke dalam tiga tahap: usia 0–7 tahun sebagai masa kasih sayang, 7–14 tahun sebagai fase penanaman karakter dan disiplin, serta 14–21 tahun sebagai tahap kemandirian dan persahabatan.

Baca Juga :  SMAN 1 Ketapang Klaim Capaian Vaksinasi Lebihi Target

“Toxic parenting bisa merusak mental anak. Orang tua seharusnya mendukung bakat dan minat mereka, sembari mengenalkan berbagai pengetahuan tanpa membebani,” tegasnya.

Untuk anak berusia di atas 21 tahun, menurutnya, cukup diberikan nasehat halus karena mereka sudah memasuki fase kemandirian.

Kajian ini disambut antusias warga Desa Somalang yang tengah menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan maraknya penyalahgunaan media sosial.

Baca Juga :  Kapolres Pamekasan Ajak Wartawan Bersinergi, Jika Salah Minta Tegur Secara Perkawanan

Warga berharap ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal dalam memperkuat pendidikan keluarga sehari-hari. (*)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam
Mahasiswa UNIA Gelar Edukasi Peduli Lingkungan di SDN Somalang
Wisuda Perdana Berstatus Institut, IAI Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan Luluskan 130 Mahasiswa Berjiwa Santri
Kacabdin Jatim Sampang Imbau Pelajar Tidak Terlibat Demonstrasi, Fokus pada Belajar
613 Mahasiswa Baru Resmi Bergabung, Ini Prodi Favorit di UPI Sumenep
Program MBG Yayasan Babur Rizki Camplong Sampang Disambut Antusias Siswa
Cha-Ching Curriculum Perluas Jangkauan Literasi Keuangan Anak di Sumenep
Disdik Sumenep Apresiasi Siswa Berprestasi di Momentum HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:17 WIB

SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:05 WIB

UNIA Prenduan Angkat Isu Toxic Parenting, Dorong Pendidikan Keluarga Islami di Pamekasan

Kamis, 18 September 2025 - 18:49 WIB

Mahasiswa UNIA Gelar Edukasi Peduli Lingkungan di SDN Somalang

Selasa, 16 September 2025 - 14:52 WIB

Wisuda Perdana Berstatus Institut, IAI Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan Luluskan 130 Mahasiswa Berjiwa Santri

Selasa, 2 September 2025 - 19:34 WIB

Kacabdin Jatim Sampang Imbau Pelajar Tidak Terlibat Demonstrasi, Fokus pada Belajar

Berita Terbaru

Kondisi ruang kelas SDN Bunten Barat 3 Kecamatan Ketapang usai ambruk (foto: istimewa for madurapost).

Pendidikan

SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam

Jumat, 3 Okt 2025 - 12:17 WIB