SUMENEP, MaduraPost – Afiq Humais (21) alias Hafif dan Halifi (24) alias Lipi, warga Dusun Pesisir, Desa Prenduan, RT 005/RW 001, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di perairan Pulau Giligenting, Kecamatan Giligenting.
Kedua pemuda ini, ditemukan tewas usai sebelumnya sempat hilang pada saat memancing ikan di laut bersama lima orang kawannya, Sabtu, (9/1/2021) kemarin.
Hasil keterangan polisi, awalnya sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu kemarin, tujuh orang pemuda asal Dusun Pesisir ini termasuk Hafif dan Lipi (Korban) hendak memancing ikan di perairan Giligenting menggunakan satu perahu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat itu, kondisi cuaca terbilang cukup ekstrim alias hujan lebat dan gelombang ombak laut sangat besar. Nahas, saat Hafif hendak buang air kecil, dirinya malah terpeleset dan terjatuh ke laut.
Melihat Hafif terjebur ke laut, sontak membuat Lipi langsung melompat ke laut untuk menolong rekannya itu, niat membantu untuk kembali naik ke atas perahu. Nasib berkata lain, bukan menolong temannya, kedua korban malah terhempas ombak besar yang kemudian hilang tertelan bersamaan laju ombak laut. Saat itu, kondisi perahu sempat terombang-ambing, namun ke lima temannya yang lain selamat dari tragedi tersebut.
Melihat kedua temannya terbawa arus ombak, kelima teman Hafif dan Lipi memilih pulang dan melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga serta masyarakat sekitar. Sebab cuaca buruk dan tidak memungkinkan melakukan pencarian kedua korban, Forum Komunikasi Kecamatan (Forkopimka), dibantu Badan SAR Nasional (Basarnas) Sumenep dan Jatim, polisi, satu regu taruna siaga bencan (Tagana), dan warga setempat melanjutkan pencarian pada keesokan harinya.
Lanjut, dua hari tim pencari menyisir perairan Giligenting, tepat pada hari Selasa (12/1/2021), sekitar pukul 07.00 WIB, pencarian hari kedua korban itu menemukan titik terang. Pasalnya, pada pukul 06.00 WIB sebelum berlanjut melakukan evakuasi pencarian kedua korban, kepolisian sektor (Polsek) Prenduan mendapatkan info dari Polsek Giligenting bahwa ada sesosok mayat mengambang di perairan sebelah selatan Pulau Giliraja.
“Dari info itu, Polsek Prenduan langsung memberitahukan kepada pihak keluarga dan Basarnas dan langsung berangkat ke lokasi,” berikut keterangan Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP. Widiarti, dalam rilisnya, Rabu (13/1).
Benar saja, sekitar jarak 2 mil dari perairan Giliraja, Lipi ditemukan pertama kali oleh tim Basarnas dalam keadaan mengambang kondisi meninggal dunia. Tim Basarnas dibantu warga kemudian langsung mengangkat korban ke atas perahu.
Tak langsung pulang, karena cuaca mendukung, tim Basarnas dan warga melanjutkan pencarian korban satunya, yaitu Hafif. Sekitar dua jam lebih mengelilingi Pulau tersebut, tim Basarnas menggunakan perahu karet berpisah dengan warga yang mengangkut korban Lipi, lalu bergerak ke arah timur dari arah perairan Giliraja.
Tepat pada pukul 09.00 WIB atau pagi menjelang siang, tim pencari mendapatkan informasi kembali dari tim Basarnas yang melakukan pencarian di tempat yang berbeda, jika korban Hafif telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Masih di Kecamatan Giligenting, korban kedua ditemukan di perairan Giliraja,” ungkapnya.
Setelah menemukan kedua korban, tim pencari langsung bergegas pulang sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua korban pun juga dibawa ke rumah duka dan disambut isak tangis oleh pihak keluarga.
“Kedua keluarga menolak dilakukan autopsi kepada korban, menganggap kejadian itu merupakan musibah dari Tuhan,” jelasnya. (Mp/al/kk)