Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Terpilih di Kongres, Nur Hayat Pimpin BEMSU

Avatar
5
×

Terpilih di Kongres, Nur Hayat Pimpin BEMSU

Sebarkan artikel ini
KONGRES: Nur Hayat, mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, saat terima jabatan baru. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Guna meneruskan roda organisasi, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se Kabupaten Sumenep (BEMSU), Madura, Jawa Timur, melangsungkan kongres pemilihan ketua koordinator, Sabtu (4/9/2021) kemarin.

Pemilihan ketua koordinator periode 2021-2022 itu berlangsung di Hotel Utami Sumekar, Sumenep. Dari hasil Kongres, Nur Hayat, selaku Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, terpilih secara aklamasi.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dalam sambutannya, dia mengatakan, sejak awal BEMSU memang merupakan organisasi yang masih tetap konsisten menampung aspirasi mahasiswa, serta berusaha mengawal kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

Baca Juga :  Kisah Dua Pangeran Putra Raja Pamekasan: Sebuah Tragedi dan Kehormatan dalam Sejarah Madura

“BEMSU hadir sebagai wadah BEM Sumenep untuk kemudian memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan mengawal kebijakan Pemkab,” ungkapnya, Senin (6/9).

Dia mengatakan, segala bentuk kawalan yang akan dilakukan diharapkan bisa membuahkan hasil yang nyata. Sehingga, keberadaan BEMSU tidak hanya dikenal sebagai organisasi semata, melainkan mampu memberikan manfaat.

“Harapannya, kedepan semoga mahasiswa Sumenep saling bahu membahu untuk kemudian memberikan perubahan yang nyata bagi kehidupan sosial masyarakat Kabupaten Sumenep,” ujarnya.

Baca Juga :  Pottara Coustic Meriahkan Bagi-Bagi Voucher Takjil PWRI Sumenep di Tajamara

Ke depan, kata dia, gerakan yang akan dilakukan selama memimpin tidak hanya akan berkutat pada satu topik kawalan saja. Melainkan terdapat banyak hal, seperti di bidang pendidikan, energi, ekonomi, kesehatan, agama, budaya, sosial dan politik.

“Saya akan bentuk tim kajian khusus, yang bertugas membahas isu di Kabupaten Sumenep, mulai dari pendidikan, energi, ekonomi, kesehatan, agama, budaya, sosial dan politik,” jelasnya.

Baca Juga :  Perubahan UN ke AN, Disdik Sumenep Jelaskan Tiga Hal Ini

Tak lupa, rumusan kebijakan Pemkab Sumenep menurutnya sangat perlu untuk dipertimbangkan kembali. Sebab, pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat harus menjadi prioritas utama.

“Pembangunan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat atau rakyat harus menjadi penanganan utama,” timpalnya.