PAMEKASAN, MaduraPost – Menyikapi informasi terkait program bantuan Covid-19 di Desa Tebul Timur Kecamatan Pegantenan yang dianggap tidak tepat sasaran dan cenderung nepotisme, Kepala Desa Tebul Timur, Sutaji angkat bicara.
Menurut Sutaji, Oknum masyarakat yang menggiring opini bahwa banyak masyarakat kurang mampu di Desa Tebul Timur tidak masuk data penerima bantuan Covid-19 adalah warga yang tidak paham regulasi dan mau cari sensasi.
“Mereka tidak paham regulasi dan hanya mau cari sensasi, Biarkan saja, Mereka kan warga saya,” Kata Sutaji, Selasa (02/06/2020).
Lebih lanjut Sutaji mengatakan bahwa sejumlah masyarakat yang dituding sebagai masyarakat miskin dan tidak menerima bantuan Covid-19 dari Pemerintah Desa Tebul Timur, Adalah warga yang sudah mendapat Bantuan lain dari pemerintah, Seperti PKH, Bantuan Sembako, BST dan Lainnya.
“Seperti Ibu Jumanti, dia tidak bisa dapat BLT-DD karena Rizkiyah sudah dapat PKH, Sedangkan Jumanti dan Rizkiyah berada dalam satu KK,” Katanya.
“Ada juga warga saya bernama Sumiatun, dia jugak tidak bisa menerima BLT-DD karena dia menerima BST dari Kemensos,” Imbuhnya.
Bahkan lebih parah lagi, Menurut Sutaji ada warganya yang mendapat BLT-DD justru dianggap tidak pernah mendapat bantuan.
“Ada juga warga saya sudah dapat BLT Dana Desa, Tapi di apload di media sosial, dan disebut tidak pernah mendapat bantuan, Itu kan namanya menyebar Hoax,” Lanjutnya.
Sutaji berharap agar masyarakat desa Tebul Timur yang merasa tidak puas dengan beberapa program Pemerintah desa untuk datang ke Balai desa dan menyampaikan aspirasinya, Jangan menyebar fitnah dan jadi Provokator.
“Kalau ada yang tidak puas, Silahkan datang ke Balai Desa, Jangan menyebar fitnah di Media Sosial, Kasian. karena Alfitnatu asaddu Minal Qod,” Paparnya.
Disisi lain, Sutaji mengucapkan terimakasih kepada salah satu ormas yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat desa Tebul Timur.
“Kemaren ada yang memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Tebul Timur, Semoga besok atau lusa bisa memberikan bantuan lagi, Biar masyarakat lebih terbantu. yang penting jangan sambil menyebar fitnah, biar dapat pahala,” Tutup Sutaji (Mp/uki/kk)