SUMENEP, Madurapost.net – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Indra Wahyudi mengecam tindakan persekusi, represif maupun bullying terhadap para aktivis pada aksi tolak UU Cipta Kerja (Ciptaker) di depan kantor DPRD setempat beberapa hari lalu.
“Makanya jangan di persekusi lah, ketika ada teman-teman aktivis kemudian menyampaikan aspirasinya, mereka aksi menyuarakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat. Sebenarnya itu bagus,” ungkapnya, pada awak media, Kamis (15/10/2020).
Menurut, kalau masih ada yang berbicara secara lantang, maka proses demokrasi itu sudah dianggap jalan. Sebaliknya, jika tidak ada satupun yang bicara lantang, maka demokrasi itu dianggap kebekuan.