SUMENEP, Madurapost.id – Tidak sesuai ekspektasi, Sensus Penduduk (SP) online di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinilai belum maksimal.
Pasalnya, SP online yang dilakukan petugas Badan Pusat Statistik (BPS) setempat tidak berjalan sebagaimana yang diharapakan.
“Respons masyarakat masih kurang, mungkin karena sosialisasi BPS kurang masif, misal melalui iklan,” kata Muchamad Lutfi, Kepala Seksi (Kasi) Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Sumenep, Jumat (2/10).
Pihaknya menyebutkan, SP online memang tidak sesuai ekspektasi sudah sejak awal.
Menurutnya, pelaksanaan SP online tersebut untuk mengurangi biaya, dan penduduk yang sudah selesai melakukan SP secara online tidak perlu didata lagi.
“Harapannya yang sudah online tidak perlu dicatat ulang atau menjadi sample lagi, tapi kenyataannya relatif kecil, mungkin karena masih baru,” terang dia.
Saat ini, hasil SP yang dilakukan secara offline belum bisa di publish. Sebab, rekapitulasi dari tim pencacah lapangan belum masuk semua.
“Jadi harus nunggu selesai dulu, hari ini terakhir, kalau data sementara di publish satu jam kemudian data sudah berubah,” jelas dia.
Ditanya kendala SP offline, pihaknya mengatakan bahwa kendala di lapangan hanya terjadi di Kepulauan.
“Untuk mengirimlan hasil pendataan mereka melalui google ship susah, karena disana susah sinyal,” tambahnya.
Untuk diketahui, SP secara online berlangsung sejak tanggal 15 Februari, dan berakhir pada bulai Mei 2020 lalu. Dimana, warga diimbau untuk mengakses situs resmi BPS melalui sensus.bps.go.id.
Sedangkan, SP offline dilakukan oleh petugas BPS yang terjun langsung ke lapangan, atau dengan cara door to door ke rumah penduduk.
(Mp/al/rus)