Sejumlah Wali Datangi Sekolah Pasca Oknum Guru Pukul Murid di Sampang

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 10 September 2021 - 17:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para Wali siswa saat mendatangi ke SMPN 1 Camplong Sampang. (MaduraPost/Saman Syah)

Para Wali siswa saat mendatangi ke SMPN 1 Camplong Sampang. (MaduraPost/Saman Syah)

SAMPANG, MaduraPost – Guru SMPN 1 Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, diduga melakukan tindakan pemukulan kepada salah seorang murid. Akibatnya sejumlah wali murid mendatangi sekolah meminta agar perbuatan kekerasan tersebut tidak terulang.

Pasalnya, kekerasan yang diterima para siswa tersebut terjadi karena mereka diduga membuat kegaduhan dalam kelas.

Tiba-tiba oknum guru melakukan pemukulan kepada para siswa hingga memar dan benjol di kepala. Tak hanya itu, para siswa pun dijemur di lapangan lingkungan sekolah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak terima atas perlakuan itu, sejumlah orang tua siswa mendatangi pihak sekolah. Langkah tersebut dilakukan agar aksi pemukulan atau kekerasan dalam dunia pendidikan tidak terulang kembali.

Umar Faruq yang merupakan orang tua salah seorang korban, mengaku kaget saat putrinya dianiaya oleh oknum guru di sekolah hingga babak belur. Ia tak pernah menyangka oknum guru itu tega memukul anaknya sampai membengkak.

Baca Juga :  Ketua PGRI Sampang Imbau Guru Tak Lakukan Kekerasan Terhadap Siswa

“Mungkin dia temperamen, karena bukan anak saya saja yang di pukul tapi ada sekitar 10 siswa. Guru kan digugu dan ditiru, masak seperti itu,” ujarnya saat mendatangi SMP Negeri I Camplong, Jumat (10/09/2021).

Dirinya mengetahui kejadian itu, ketika anak perempuannya pulang ke rumah dalam keadaan menangis. Setelah ditanya, diceritakan secara gamblang bahwa oknum guru di sekolahnya telah memukul dirinya.

“Putri saya awalnya tidak cerita, mungkin takut, tapi akhirnya dia ngaku jika sudah dipukul oleh gurunya,” imbuhnya.

Dirinya menyesalkan dengan terjadinya kasus pemukulan terhadap putrinya tersebut. Ia berharap, tindak kekerasan tak terjadi di sekolah lagi. Ia heran putrinya mendapat perlakukan seperti itu.

“Kami terpaksa mendatangi pihak sekolah karena kami jengkel. Sebab, oknum guru ini tidak hanya sekali main pukul siswanya. Ada sejumlah siswa yang juga pernah dipukulnya,” sesal Umar.

Baca Juga :  Oknum Anggota Polres Bangkalan Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Diakhir pembicaraan, Umar pun meminta agar guru yang bersangkutan mengubah sikapnya kepada anaknya maupun siswa lain. Ia mengaku pemukulan yang dilakukan oknum guru itu jangan sampai kembali terjadi ke siswa lain.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Camplong Shilabuddin Tiham mengaku belum mengetahui peristiwa itu. Ia menyayangkan adanya kekerasan terhadap siswa yang dilakukan oknum guru.

Dirinya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para orang tua siswa yang sudah mendatangi sekolah untuk menyampaikan keluhan atas adanya aksi kekerasan yang menimpa anaknya.

“Baru sekarang kita tahu setelah adanya keluhan dari orang tua siswa, seharusnya persoalan itu kita harapkan siswa menginformasikan ke pihak sekolah,” tutur Shilabuddin.

Atas kejadian itu, dirinya mengimbau kepada seluruh guru untuk menjaga emosi dalam mengajar. Apabila ingin menghukum siswa, ia meminta agar guru memberikan hukuman dengan unsur mendidik dan bukan dengan kekerasan apalagi terhadap siswa perempuan.

Baca Juga :  Wali Murid Desak Disdik Sampang Copot Oknum Guru Pungli

“Tidak pantas seorang tenaga pendidik melakukan kekerasan terhadap anak didik, apalagi terhadap siswa perempuan,” kata Shilabuddin.

Menurutnya, pada pendidikan zaman sekarang tenaga pendidik sudah tidak dibenarkan lagi menerapkan kekerasan terhadap siswa, walaupun dengan maksud mendisiplinkan.

“Seorang guru harus memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya. Tidak diperbolehkan sang guru menggunakan cara-cara kekerasan dalam mendidik murid-muridnya,” sesal Shilabuddin.

Terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada oknum guru tersebut, Shilabuddin mengaku masih akan merapatkan secara intens dengan pihak sekolah. Meski demikian, dia berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi.

“Secepatnya kita akan lakukan pertemuan dengan guru bersangkutan untuk membahas persoalan ini,” tandas Shilabuddin.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kuasa Hukum Aulia Rahman Desak Kejari Sampang Segera Eksekusi Putusan Inkrah
10 Tahun Rangkap Jabatan, Guru Sertifikasi di Pamekasan Tak Ditindak meski Sudah Dilaporkan!
Oknum PKL di Pamekasan Jadi Tersangka Intimidasi Jurnalis
Polres Pamekasan Ungkap 27 Kasus dalam Operasi Pekat Semeru 2025
Pembunuh Pria Pamekasan di Sokobanah Ditangkap, Warga Sampang Kini Jadi Tersangka 
Ancaman dan Tekanan Ekonomi, Jurnalis Kian Sering Lakukan Swasensor
Diduga Masalah Wanita, Pria Paruh Baya di Tamberu Daya Sampang Dibunuh
Kebebasan Pers Terancam, Studi Ungkap Jurnalis Sering Alami Penyensoran

Berita Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 11:52 WIB

Kuasa Hukum Aulia Rahman Desak Kejari Sampang Segera Eksekusi Putusan Inkrah

Minggu, 23 Maret 2025 - 07:59 WIB

10 Tahun Rangkap Jabatan, Guru Sertifikasi di Pamekasan Tak Ditindak meski Sudah Dilaporkan!

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:18 WIB

Oknum PKL di Pamekasan Jadi Tersangka Intimidasi Jurnalis

Jumat, 14 Maret 2025 - 07:17 WIB

Polres Pamekasan Ungkap 27 Kasus dalam Operasi Pekat Semeru 2025

Selasa, 11 Maret 2025 - 14:44 WIB

Pembunuh Pria Pamekasan di Sokobanah Ditangkap, Warga Sampang Kini Jadi Tersangka 

Berita Terbaru