PAMEKASAN, MaduraPost – Di tengah perkampungan yang dulunya dikenal sebagai daerah angker dan rawan kriminalitas, berdiri sebuah lembaga pendidikan yang kini menjadi pusat ilmu dan cahaya bagi masyarakat.
Pondok Pesantren Al-Mujtama’, yang terletak di Desa Plakpak, Pegantenan, Pamekasan, Jawa Timur, lahir dari semangat perubahan dan kepedulian terhadap pendidikan Islam.
Berdiri sejak 17 Juli 1988, pesantren ini kini berkembang pesat menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Madura.
Nama Al-Mujtama’, yang berarti “masyarakat”, mencerminkan filosofi pendiriannya. Yayasan ini lahir atas inisiatif masyarakat, berada di tengah-tengah masyarakat, dan didedikasikan untuk kemajuan masyarakat.
H. Abd Ghafur, pengasuh yayasan, menerima permintaan warga untuk mendirikan lembaga pendidikan guna mengatasi buta huruf dan membangun moral generasi muda.
Pada awalnya, Al-Mujtama’ hanya diperuntukkan bagi santri putri, mengingat tantangan besar dalam pembinaan dan pengawasan mereka.
Namun, seiring perkembangannya, pesantren ini mulai menerima santri putra dewasa, setelah melalui pemikiran dan pertimbangan yang matang.
Fasilitas pertama yang dibangun adalah Masjid dan Musholla Putri, disertai pendirian Taman Kanak-Kanak (TK) pada tahun 1989.
Keberadaan TK ini menjadi ikon penting bagi Al-Mujtama’, mengingat banyaknya anak-anak di sekitar yang masih buta huruf, terutama dalam membaca Al-Qur’an.
Pada tahun 1991, yayasan ini mendirikan TKA dan TPA sebagai wadah pembelajaran metode Iqro’ dan Qiroati, yang sebelumnya dipelajari melalui studi banding ke Yogyakarta dan Semarang.
Bersamaan dengan berdirinya TK, Al-Mujtama’ juga membuka jenjang pendidikan lanjutan dengan mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada tahun 1989.
Setahun kemudian, pada 1990, pesantren yang sebelumnya hanya menerima santri nyolok (santri tidak menetap), mulai membuka pendaftaran bagi santri putri mukim.
Berangkat dari keinginan masyarakat, Al-Mujtama’ berkembang pesat dan kini memiliki jenjang pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi.
Setiap jenjang dilengkapi dengan fasilitas modern, serta didukung oleh tenaga pengajar yang merupakan alumni pesantren dan perguruan tinggi terkemuka di dalam maupun luar negeri.
Sebagai hasilnya, santri yang lulus dari Al-Mujtama’ mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan kurikulum berbasis Al-Qur’an dan Hadis, serta pendekatan pendidikan yang komprehensif, pesantren ini menjadi bukti bahwa pendidikan Islam mampu membentuk generasi unggul dan berdaya saing tinggi.
Dulu, Plakpak Barat dikenal sebagai daerah yang angker dan penuh kriminalitas. Namun, kini daerah tersebut menjadi pusat pendidikan Islam yang terus melahirkan generasi berilmu dan berakhlak mulia.
Pesantren Al-Mujtama’ bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga simbol perubahan dan harapan bagi masyarakat.***