Scroll untuk baca artikel
Daerah

Sebelum KBM Dimulai, Siswa Sekolah Rakyat Sumenep Wajib Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Avatar
13
×

Sebelum KBM Dimulai, Siswa Sekolah Rakyat Sumenep Wajib Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah, memberikan keterangan terkait pemeriksaan kesehatan seluruh siswa Sekolah Rakyat sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. (Istimewa for MaduraPost)
WAWANCARA. Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah, memberikan keterangan terkait pemeriksaan kesehatan seluruh siswa Sekolah Rakyat sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan seluruh murid Sekolah Rakyat dalam kondisi sehat sebelum memasuki proses belajar yang dijadwalkan berlangsung pada 13 Oktober 2025.

Pemeriksaan medis gratis yang diberikan menjadi syarat awal sekaligus bentuk pencegahan terhadap potensi gangguan kesehatan siswa.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah mengatakan, bahwa proses pemeriksaan berjalan tanpa hambatan. Hasilnya pun menggembirakan, sebab mayoritas anak dinyatakan sehat.

Baca Juga :  Ide@ Bersama PBN Akan Ajak Polisi Tindak Galian Ilegal di Desa Terrak

“Pemeriksaan sudah terlaksana dengan baik, Alhamdulillah tidak ada masalah kesehatan serius. InsyaAllah semua siswa dalam kondisi sehat,” kata Ellya, Jumat (3/10).

Ellya menambahkan, pengecekan kesehatan tidak hanya dilakukan saat penerimaan murid baru. Dinas telah menyiapkan pola pemeriksaan rutin melalui Puskesmas sesuai wilayah sekolah. Khusus Sekolah Rakyat Sumenep, layanan kesehatan akan menjadi tanggung jawab Puskesmas Batuan.

Baca Juga :  Perempuan Ini Tega Buang Anak Kandungnya, Cek Kronologinya

Secara teknis, pemeriksaan dilakukan dua kali dalam setahun. Biasanya dimulai pada awal tahun ajaran sekitar Agustus, lalu diulang menjelang berakhirnya kegiatan belajar pada Juni atau Juli. Skema ini bertujuan agar kondisi siswa terus dipantau secara berkesinambungan.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi aspek umum hingga deteksi penyakit menular. Dinkes juga membedakan fokus pemeriksaan sesuai jenjang pendidikan.

Baca Juga :  Warga Sumenep Temukan Tengkorak, Polisi Duga Kerangka Mayat Akibat Laka Laut

Untuk siswa SD, perhatian lebih diberikan pada fungsi penglihatan dan pendengaran. Sedangkan bagi siswa SMP, deteksi dini anemia menjadi prioritas utama.

Ellya menegaskan, bahwa langkah ini sangat penting demi memastikan keberlangsungan proses belajar yang lebih optimal.

“Semua aspek kita periksa, mulai fungsi indra hingga penyakit menular. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh agar anak-anak tetap sehat dan siap belajar,” pungkasnya.***