PAMEKASAN, MaduraPost – Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 di Kabupaten Pamekasan tampak ragu-ragu menangani pasien meninggal yang terindikasi virus corono di RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan, pada Jumat (20/3/2020) sore.
Pemicunya saat peristiwa muncul dan ada kasus, Satgas Covid-19 tersebut belum menerangkan resmi ke publik hingga tengah malam gejala pasien yang diduga berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Informasi yang diterima MaduraPost, PDP yang meninggal, pernah diasuh dan dibesarkan kakeknya di Malang. Berhubung sakit, kemudian dipulangkan. Di rumah sakit dia dirawat secara intensif.
Pihak medis menduga jika pasien PDP tersebut sudah terinfeksi virus corono. Karena gejala penyakitnya asma dan sesak napas. Apalagi diketahui jika yang bersangkutan pernah hidup di Malang. Kota tersebut jadi zona merah mewabahnya virus corono.
Namun untuk memastikan terjangkit atau tidaknya, tim medis akan melakukan uji laboratorium ke Surabaya. Hasilnya akan diketahui dalam rentan waktunya kisaran satu minggu.
Di grup WhatsApp, PDP tersebut ramai diperbincangkan. Meski ada pemberitaan yang muncul, namun sebagian masyarakat masih belum puas menerima kabar tersebut. Terlebih dalam memastikan gejalanya.
Bahkan beberapa unsur tim Satgas di dalamnya, mulai dari direktur rumah sakit, Dinas Kesehatan, ragu-ragu memberikan pernyataan. Informasinya, PDP meninggal akan disampaikan Sekretaris Daerah Totok Hartono yang disebut-sebut sebagai ketua Satgas.
Karena Satgas Covid-19 mulai jadi sorotan, pemerintah kemudian menggelar rapat tertutup di Pendopo Ronggo Sukowati yang melibatkan direktur rumah sakit dan Dinkes, serta petinggi lainnya di tatanan birokrat Pemkab Pamekasan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, pasien meninggal belum dipastikan terpapar virus corono. Bisa mungkin karena gejala penyakit lain, misalkan, deman berdarah.
“Hasil analisa kita, di Kabupaten ini yang belum ada yang terpapar dan terindikasi virus corono,” kata Baddrut Tamam pasca menggelar rapat tertutup menyikapi pasien meninggal di Pendopo Ronggo Sukowati, Jumat (20/3/2020), sekitar pukul 23.00 WIB.
Untuk memastikan status pasien tersebut, Pemkab Pamekasan melalui Satgas Covid-19 akan melakukan uji laboratorium ke Surabaya. Tujuannya agar diketahui latar belakang indikasi penyakitnya.
“Kita akan uji laboratorium dulu, apakah benar terinfeksi virus corono,” ujarnya.
Sekedar diketahui, Satgas Covid-19 tersebut sudah diumumkan resmi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam pada kegiatan konferensi pers pada Senin (16/3). Tugasnya Satgas mengawasi segala aktivitas masyarakat yang terindikasi dan terinfeksi virus corono. (mp/saf/rul)