PAMEKASAN, MaduraPost – Sambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 77, Forum Non Govermance Organazation (N.G.O) Madura melakukan hal berbeda, yakni meletakkan karangan bunga di depan Mapolda Jatim.
Karangan bunga yang bertuliskan “Samangat dan Sukses, Dukung Penuh Polda Jatim Mengusut Tuntas Kasus DBHCHT dan TPP-ASN tahun 2021 di Kabupaten Pamekasan” tersebut sebagai bentuk dukungan.
Selain itu, papan ucapan dari N.G.O tersebut juga sebagai simbol atau bentuk untuk memproklamasikan keadilan dalam penegakan hukum seperti yang tertuang dalam Sila ke 5 (Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia).
Nahkoda N.G.O Madura Zaini Wer Wer mengatakan, menyambut HUT RI itu adalah bentuk cinta terhadap tanah air. Maka dari itu, ucap Wer Wer (akrab disapa), pada moment 17 Agustus tahun ini pihaknya berjanji akan terus bersinergi dengan APH untuk mengusut kasus-kasus di Madura, utamanya di Kabupaten Pamekasan.
“Hari ini adalah hari bersejarah, wajib dihari kemerdekaan ini kita mengisinya, ya sebagai wujud rasa nasionalisme kita. Maka apa yang kami (N.G.O Madura) ini adalah sebagian upaya menciptakan keadilan seperti yang selalu dicita-citakan kita bersama dan seperti yang diamanatkan Founding Father’s,” ujarnya, Rabu (17/8/2022).
Akhir-akhir ini pihaknya merasa juga merasa sangat miris ketika mendengar beberapa informasi yang dirangkumnya. Yakni, sebut dia, salah satunya terkait BLT Buruh dan Pabrikan yang diduga banyak tidak tepat sasaran sehingga tidak dapat dinikmati secara utuh dari DBHCHT itu sendiri.
“Miris sekali, kita mendengar keluh kesah Buruh dan Pabrikan yang mengeluh tidak sepenuhnya mendapatkan kebahagiaan dari adanya anggaran DBHCHT tahun 2021 tersebut, sementara kita ketahui bahwasanya DBHCHT itu dari rakyat untuk rakyat,” ucap Wer Wer.
Ia juga sangat menyesali adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang seakan-akan tidak Pro terhadap ASN di Pamekasan.
“Kami menilai dan bertanya-tanya kenapa TPP tahun 2021 itu yang merupakan hak penuh ASN kok malah dialihkan ke Insfratruktur?,” tanyanya.
Diketahui, anggaran DBHCHT T.a 2021 itu kurang lebih sebesar Rp 64 miliar, sedangkan TPP-ASN yang di refocusing atau dialihkan ke Insfratruktur itu kurang lebih sebesar Rp 63 miliar.