PROBOLINGGO, MaduraPost – Menyambut pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo terpilih, dr. Mohammad Haris dan Fahmi AHZ, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Argopuro memberikan diskon 50 persen untuk pemasangan baru bagi 50 pelanggan pertama.
Program promosi ini berlaku mulai 20 Februari hingga 31 April 2025, bertepatan dengan jadwal pelantikan kepala daerah baru.
Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Probolinggo, Yudhi Wibowo, mengungkapkan bahwa program ini adalah bentuk rasa syukur atas kepemimpinan baru di daerah tersebut.
“Sebagai bentuk apresiasi, kami memberikan potongan harga bagi masyarakat yang ingin berlangganan air bersih. Kami juga berharap pemerintahan baru dapat memberikan dukungan lebih untuk perkembangan PDAM,” ujarnya, Rabu (19/2/2025).
Promo ini berlaku di delapan kecamatan yang menjadi prioritas tahap pertama, yakni Banyuanyar, Condong, Tiris, Tongas, Krucil, Besuk, Patalan, dan Gili.
Masyarakat yang ingin mendapatkan layanan air bersih dapat langsung mengurus pendaftaran di kantor unit PDAM terdekat.
Biaya pemasangan normal yang semula Rp1,1 juta kini hanya Rp550 ribu dengan tarif bulanan sebesar Rp3.500 per meter kubik atau Rp1.000 per liter, dengan syarat jarak rumah tidak lebih dari 4 meter dari pipa layanan PDAM.
Akan tetapi, jika lebih dari 4 meter maka pelanggan dapat membeli pipa sendiri sesuai standar pipa PDAM dan pemasangannya dapat dibantu oleh petugas PDAM secara gratis.
Meski terlihat sebagai kebijakan yang menguntungkan masyarakat, pertanyaan muncul terkait motif sebenarnya di balik program ini.
Apakah diskon ini murni bentuk syukur atau ada unsur strategi bisnis dan politik di baliknya?
Pengamat kebijakan publik, Khairul Kalam, menilai bahwa PDAM sebagai perusahaan daerah memiliki kepentingan untuk mendapatkan dukungan pemerintah dalam pengembangan infrastrukturnya.
Dengan adanya bupati dan wakil bupati baru, PDAM kemungkinan ingin memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan air bersih yang lebih luas.
Sementara itu, beberapa warga menyambut baik kebijakan ini namun berharap bahwa pelayanan air bersih tidak hanya dimaksimalkan saat momen politik tertentu.
“Kalau memang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat, kenapa tidak dibuat sebagai program permanen? Jangan hanya diskon saat ada momentum politik,” ungkap seorang warga Banyuanyar.***