PAMEKASAN, Madurapost.id – Saluran irigasi utama di area Pasar Pakong Kecamatan, Pakong Kabupaten Pamekasan, menjadi tempat sampah para penjual. Itu sebabnya tidak lepas dari lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah maupun pengelola pasar.
Akibatnya, para penjual berakibat bisa seenaknya membuang sampah tanpa memikirkan dampak lingkungan. Padahal Pasar Pakong masuk di antara salah satu pasar terbesar di Kabupaten Pamekasan. Namun kenyataannya masih banyak meninggalkan kesemrawutan.
Di antaranya, mulai dari bangunan pasar yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah, sayangnya hingga kini masih belum dioperasikan. Di sisi main area parkir masih belum tersedia. Bahkan sampah yang di buang ke aliran irigasi tersebut dapat mencemarkan aliran sungai dan berakibat banjir.
Pantuan Madurapost.id, di irigasi pasar tersebut banyak sampah menumpuk, mulai dari sampah plastik, buah – buahan, telur serta sampah lainnya. Selain itu, tumpukan sampah tersebut juga mulai menimbulkan bau tidak sedap.
Sholeha salah satu pengungjung menyayangkan tindakan penjual pasar yang sembarangan membuang sampah ke aliran irigasi.
“Baunya kurang enak mas, apalagi setelah kena sinar matahari baunya semakin jelas” kata dia.
Hingga berita ini terbit, belum ada respons dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Amin Jabir, meski sudah dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
(Mp/liq/rus)






