SUMENEP, MaduraPost – Bertajuk safari pendidikan, Dewan Pendidikan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar sosialisasi. Rabu, 6 Maret 2022.
Sosialisasi tersebut tentang pembinaan Pengelolaan Sekolah Dasar di SDN Kerta Barat I, Kecamatan Dasuk. Anggota Dewan Pendidikan Sumenep, Achmad Junaidi membahas mengenai keberadaan komite sekolah.
Pihaknya menjekan, bahwa Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah.
“Jadi, peran komite sekolah itu sebagai lembaga pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan,” kata dia pada acara tersebut, Rabu (16/3).
Dia mengaku senang melaksanakan kegiatan di SDN Kerta Barat I ini, alasannya karena ada yang berbeda dari bangunan yang ditempati sekolah tersebut.
Diketahui, lembaga yang di tempati SDN Kerta Barat I itu merupakan bangunan lama peninggalan kolonial Belanda.
Terdapat tiga ruang kelas yang merupakan peninggalan Belanda yang masih dilestarikan dan digunakan hingga saat ini. Kayu tetap kokoh dan tidak dimakan rayap.
Hal itu dibenarkan oleh Koordinator (Pengawas) Pendidikan Kecamatan Dasuk, Adi Sutipno. Menurutnya, bangunan tersebut merupakan peninggalan Belanda. Hingga saat ini, tidak terlalu banyak perubahan dari bangunan tersebut.
“Bangunan ini memang bangunan lama dan tidak banyak perubahan. Namun, sekarang sudah visinya milenial yang terus mendidik siswa agar berprestasi baik akademik atau non akademik,” kata Adi.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Ardiansyah (diwakili), Staf Perencanaan, keuangan dan Barang Milik Daerah Disdik Sumenep, Moh Nur Alamsyah.
Kemudian, Kasi Kelembagaan Sarpas, Rifqi Utoyo, Kasi Kurikulum dan Penilaian Pembinaan Aset, Buhari, serta Kasi Peserta Didik A Rasul Haris.
Sedangkan dari DPK Sumenep ada A Junaidi, Busri, A Nawawi dan M Ridwan.