SUMENEP, MaduraPost – Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam meningkatkan mutu pelayanannya.
Upaya ini diarahkan pada pembentukan sistem rumah sakit yang modern, responsif terhadap kemajuan teknologi, serta lebih ramah terhadap kebutuhan pasien.
Pencapaian terbaru RSUDMA Sumenep adalah keberhasilan dalam mengaplikasikan teknik Radio Frequency Ablation (RFA) untuk penanganan tumor tiroid jinak.
Prosedur ini merupakan metode medis tanpa pembedahan, dengan tingkat risiko yang rendah, tanpa perlu rawat inap, dan hanya memerlukan tusukan kecil seukuran jarum suntik.
Dengan keberhasilan tersebut, RSUDMA Sumenep menjadi pelopor di Madura dalam penggunaan metode RFA, sebuah tonggak penting dalam sejarah pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Selain pembaruan dalam aspek pengobatan, digitalisasi juga menjadi bagian dari reformasi layanan RSUDMA Sumenep.
Sistem antrean kini diatur secara elektronik, pendaftaran poliklinik dapat dilakukan secara daring, dan metode pembayaran telah difasilitasi melalui virtual account untuk mempercepat proses layanan dan memangkas antrean.
“Semua langkah ini kami ambil untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi pasien,” ungkap Direktur RSUDMA Sumenep, dr. Erliyati, pada Minggu (6/7).
Tak hanya fokus pada pengobatan umum, RSUDMA Sumenep juga telah membuka layanan medis spesialistik seperti Klinik Nyeri, layanan kemoterapi, hingga unit patologi anatomi sebagai bentuk perluasan pelayanan yang lebih komprehensif.
Komitmen RSUDMA Sumenep terhadap mutu layanan juga ditunjukkan melalui pembangunan Gedung Poli Terpadu yang modern serta area tunggu pasien yang dirancang nyaman dan manusiawi.
Fasilitas penunjang pun terus dikembangkan. RSUDMA Sumenep kini menambah peralatan seperti CT scan kedua dan layanan MRI, serta meluncurkan program sosial La Sehat yang menyediakan bantuan transportasi bagi pasien yang hendak kembali ke rumah.
“Seluruh inovasi ini memperkokoh posisi RSUD Sumenep sebagai pusat rujukan utama di kawasan timur Madura,” tegas dr. Erliyati.***
