
Penulis: Mohammad Monir | Editor: Nurus Solehen
PAMEKASAN, MaduraPost – Isu tiga remaja terduga pelaku tindak pidana pemerkosa Bunga (nama samaran) gadis cantik asal Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan kini hangat diperbincangkan ditengah-tengah masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh Wartawan Media ini, tiga pemerkosa tersebut diketahui berinisial MWR asal Dusun Crokcok Banyupelle, RPK asal Dusun Pangongangan Banyupelle dan RZK asal Dusun Aeng Nyonok Banyupelle.
Ketiganya tersebut informasinya kini telah dilaporkan oleh Bunga dan keluarganya ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Reskrim Polres Pamekasan pada beberapa hari yang lalu.
Salah seorang warga setempat sebut saja si Pulan menceritakan, kejadian bejad yang mempermalukan seluruh warga Banyupelle khususnya itu kalau tidak salah kurang lebih dua minggu yang lalu. Informasinya, urai Pulan, pertama yang membawa Bunga itu si Topik.
“Nah setelah itu infonya si Topik nilpon lalu mengajak si Munawir, kalau yang Rizki itu bukan kelompok Pemerkosa itu, tapi si Rizki pelaku sebelumnya yang informasinya juga dilaporkan oleh korban,” kata Pulan kepada Wartawan Media ini lewat hubungan via WhatsAppnya, Rabu (17/8/2023).
Lebih lanjut Pulan menjelaskan, pemerkosa-pemerkosa itu begitu bejad dan tak berperikemanusiaan. Lantaran, setelah diperkosa rami-rami korban itu ditinggal di tengah ladang tembakau di Desa Jalmak yang merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kini informasinya si Riszki itu sudah kabur, begitupun yang kedua pelaku lainnya Topik dan Munawir, berdasarkan kusak kusuk yang memback-up kaburnya si Rizki itu salah satu anggota DPRD Pamekasan,”
ujarnya.
“Oleh karena itu kami orang Banyupelle meminta kepada aparat kepolisian segera menangkap pelaku-pelaku itu, kasus ini harus tuntas ke akar-akarnya, dan apa yang dilakukan para pelaku itu sangat bejad, jahat dan tak berperikemanusiaan,” tegasnya.
Sementara Kades Jalmak saat dikonfirmasi oleh Wartawan Media ini mengenai TKP pemerkosaan itu membenarkan, kalau TKPnya (Pemerkosaan, red) itu di Desa Jalmak, Pamekasan.
“Benar dik, TKPnya itu di Desa Kami, kalau tidak salah kejadiannya itu sekira dua minggu yang lalu, namun hingga kini belum ada pihak Kepolisian Polres Pamekasan itu mengkonfirmasi ke saya sebagai Kades Jalmak,” pungkasnya singkat.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dan klarifikasi dari pihak Polres Pamekasan.***
Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.