Scroll untuk baca artikel
Headline

Rekrutmen Petugas Keamanan di PT TAG Diduga Bermasalah, Istilah ‘Orang Dalam’ Mencuat

Avatar
19
×

Rekrutmen Petugas Keamanan di PT TAG Diduga Bermasalah, Istilah ‘Orang Dalam’ Mencuat

Sebarkan artikel ini
AKTIVITAS. Potret salah satu aktivitas karyawan yang berada di bawah naungan PT TAG. (Halaman resmi PT TAG for MaduraPost)

NASIONAL, MaduraPost – PT Tunas Artha Gardatama (TAG) yang bergerak sebagai perusahaan penyedia jasa keamanan swasta diduga bermasalah. Jumat, 27 Oktober 2023.

Kuat dugaan, sejumlah oknum yang berkerja di PT TAG melakukan jual beli jabatan petugas keamanan atau satpam dengan nominal fantastis terhadap para pelamar.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Hal ini dibeberkan inisial LN (35), warga Madura, Jawa Timur, yang saat ini sudah menjadi petugas keamanan atau satpam di daerahnya.

LN adalah seorang satpam yang bekerja di bawah naungan PT TAG. Pada media, dia menceritakan masa suramnya bagaimana bekerja di perusahaan ini.

Dikutip dari laman resmi PT TAG, perusahaan penyedia jasa keamanan swasta ini didirikan di Jakarta pada tahun 1999.

Semenjak pertama kali membuka pintu usahanya, PT TAG telah berhasil mengukuhkan reputasinya menjadi perusahaan yang terpercaya dan dapat diandalkan.

PT TAG menyediakan beragam jasa keamanan termasuk Cash In Transit, Cash Management, ATM Replenishment dan jasa keamanan lainnya.

PT TAG didirikan sebagai jawaban akan kebutuhan masyarakat untuk keamanan di dalam lingkungan kerja dengan tanggap, aktif dan cepat terhadap ancaman-ancaman apapun, juga untuk mengantisipasi, meminimalisasi dan untuk menghapus ancaman-ancaman tersebut.

“Kelebihan kami telah memberikan kami kemampuan dan profesionalisme, dengan jajaran staff yang ahli dan berpengalaman di bidangnya,” tulis keterangan PT TAG dalam laman resminya, Jumat (28/10).

Baca Juga :  Tersandung Kasus Penganiayaan, Oknum Pengacara di Sampang Ditahan di Rutan

“Kami sangat berterima kasih kepada pelanggan setia kami, karena kepercayaan dan kesetiaan mereka telah membuat kami mampu melebarkan sayap usaha kami dengan terus mengembangkan jasa kami ke berbagai area di Indonesia dan bertekad untuk terus menyediakan layanan lengkap jasa keamanan yang berkualitas,” tulisnya lebih lanjut.

Sayangnya, nama perusahan tersebut kini seolah tercoreng atas perbuatan oknum tak bertanggungjawab.

Sebab, oknum yang mengedepankan kepentingan itu telah meraup banyak keuntungan dari proses rekrutmen untuk menjadi petugas keamanan atau satpam.

LN menceritakan, rekrutmen untuk menjadi tenaga keamanan alias satpam di perusahaan tersebut begitu sulit dan mahal.

Mengapa tidak, untuk mendaftar menjadi satpam saja, harus membayar uang masuk sebesar Rp3 juta.

LN mengatakan, hal itu masih lain dengan uang sogokan yang nantinya untuk keperluan seragam dan seperangkat tugas keamanan atau satpam.

“Jadi saya daftarnya lewat orang dalam. Itu semuanya saya diminta Rp5 juta. Tapi suruh bayar Rp3 juta dulu sampai mengikuti training di Surabaya,” cerita LN pada media.

Usut punya usut, nyatanya oknum di PT TAG meloloskan sejumlah pelamar yang sudah membayar uang masuk tersebut, termasuk LN yang saat itu juga mendaftar sebagai satpam di wilayah setempat.

Baca Juga :  Foto Penampakan Mahluk Astral di Goa Soekarno Viral di Sosmed

“Nah, karena sudah lolos, sisa dari Rp3 juta bisa dicicil hingga mencapai kesepakatan di awal, yakni membayar sebesar Rp5 juta ke pihak orang dalam perusahaan tersebut,” kata LN mengungkapkan.

Peristiwa yang dialami LN ini sudah berjalan sejak ia resmi menjadi satpam pada akhir tahun 2018 silam.

Saat ini LN di tempatkan di salah satu perusahaan BUMN di Jawa Timur sebagai satpam.

Pihaknya menyebut, saat melaksanakan interview di PT TAG Surabaya, ia mendapatkan training selama satu bulan di PT TAG Cabang Pamekasan, Madura.

Namun sebelum melangsungkan training, pihaknya mengaku agar menunggu kabar dari orang dalam yang mengajaknya dari PT TAG.

“Itu dari Korwil Surabaya. Paling lama 3 bulan, tetapi tergantung rejekinya. Kalau rejeki, biasanya nggak nyampek 3 bulan, satu setengah bulan sudah ada kabar dan langsung dapat Kartu Tanda Anggota (KTA),” sebutnya.

Dengan membayar sejumlah Rp5 juta kepada oknum yang mengatasnamakan PT TAG tersebut, LN dijamin mendapat posisi kerja di salah satu Perusahaan BUMN yang ada di Jawa Timur.

“Setelah mendapatkan KTA, jadi kita akan ikut pelatihan security, bayar lagi sebesar Rp5 juta sekian,” tukasnya.

“Jadi ya itu, uang masuk sebesar Rp5 juta saat itu, saya nggak tahu masuk kemana? bisa jadi sudah dibagi ke sejumlah oknum lainnya,” beber LN.

Baca Juga :  Bupati Bangkalan Resmikan Musholla Al-Mizan Milik Kejari Bangkalan

Menurutnya, saat ini sistem rekrutmen PT TAG sudah berbeda. Mereka yang ingin mendaftar sebagai satpam di perusahaan BUMN melalui orang dalam tidak lagi dibebani uang masuk sebesar Rp5 juta.

“Sekarang itu sudah berubah caranya, bayar Rp3 juta dulu di awal, dan itu dijamin lolos. Tapi harus menunggu paling lama ya 3 bulan atau paling cepat 1 bulan setengah, tergantung rejekinya,” cerita LN.

“Nah, kalau sudah ada kabar (lolos, red) sisanya sebesar Rp2 juta itu harus dilunasi. Jadi sebenarnya sama, totalnya tetap Rp5 juta,” imbuhnya.

Kini, LN sudah menjadi bagian dari orang dalam PT TAG. Setiap kali ia mendapatkan orang yang ingin menjadi satpam di perusahaan BUMN akan mendapatkan komisi.

“Jika itu deal, saya mendapat imbalan sebesar Rp200 ribu per kapita,” ungkapnya.

Untuk menyatakan kebenaran tersebut, media ini mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada PT TAG pusat maupun Korwil Surabaya dan Cabang Pamekasan.

Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada ada respon dari pihak perusahaan. Sebab, saat dilakukan konfirmasi melalui sambungan telepon belum ada jawaban, meski terdengar nada tunggu panggilannya aktif.***