Rehabilitasi di UPT PMP2KP Banyuwangi Diduga di Mark Up, LSM Macan Kumbang Akan Surati BPK

Avatar

- Jurnalis

Rabu, 11 September 2024 - 23:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption foto: salah satu hasil pengecatan UPT PMP2KP Banyuwangi (foto: dokumentasi madurapost).

Caption foto: salah satu hasil pengecatan UPT PMP2KP Banyuwangi (foto: dokumentasi madurapost).

BANYUWANGI, MaduraPost – Tiga paket proyek Pengadaan Langsung (PL) rehabilitasi rumah dinas dan Upt PMP2KP laboratorium pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim diduga di mark up, pasalnya kualitas pengecatan gedung tersebut hasilnya diragukan.

Dari pantauan MaduraPost, pengecatan rumah dinas UPT PMP2KP hasilnya tak sedap di pandang, sebab plamir dinding masih tampak terlihat secara kasat mata, dalam rehabilitasi rumah dinas juga mengganti talang dan pintu jendala rumah.

Sedangkan dua gedung lainnya hanya dilakukan rehabilitasi pengecatan pada bagian dalam, padahal total anggaran tiga paket mencapai Rp 600 juta (enam ratus juta rupiah), anggaran itu terbilang cukup besar bisa untuk membuat tiga rumah di kampung, tetapi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim anggaran sebesar itu untuk pengecatan saja.

Baca Juga :  RSUDMA Sumenep Hadirkan Layanan Paru Unggulan dengan Tim Dokter Spesialis Terkemuka

Dikonfirmasi Kepada Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (POKLAHSAR) Dinas Kelautan dan Perikanan (DkP) Jawa Timur Hari Pranoto menyebut, pengecatan bagian luar gedung tidak masuk dalam kontrak kerja, yang masuk hanya pada bagian dalam gedung.

“Diluar tidak masuk dalam kontrak kerja, hanya dalam gedung saja,” singkatnya saat di konfirmasi melalui via telpon watshap Selasa (10/09/2024).

Baca Juga :  Zainatun, Perempuan Yang Sering Transaksi Narkoba Dibekuk Polisi

Menurut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Macan kumbang Suliadi,SH sangat menyayangkan hal ini, anggaran pagu senilai Rp 200 juta/paket itu sangat besar, mestinya pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jatim lebih banyak memberikan pengawasan pada pelaksanaan proyek sehingga kualitas mutu pengerjaan lebih bagus.

“bila kualitas mutu kurang bagus harus diperbaiki lagi, memang merk cat apa yang dipakai dengan anggarannya segitu banyak,” ujarnya.

Baca Juga :  Masyarakat Sampang Gelar Demo di Kejati Jatim, Ada Apa?

Kedepan perlu dilakukan pemantauan dari Badan Pemeriksa Keuangan Rebuplik Indonesia (BPK RI) agar dilakukan audit agar tidak terjadi kerugian Negara dalam pelaksanaan pada proyek rehabilitasi di UPT PMP2KP Banyuwangi.

“Ya nanti kami buatkan surat pengaduan kepada pihak terakit agar segera mengaudit proyek yang di maksud,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lawan Pemotongan Upah, Jurnalis Miftah Faridl Kirim Kontra Memori Kasasi ke MA
Kewenangan Penanganan Dugaan Korupsi BSPS 2024 di Sumenep Beralih ke Kejati Jatim
Kasus Narkoba Riyanto Naik Meja Hijau, Terancam 20 Tahun Penjara
Bawa Sabu, Nelayan Asal Pamekasan Ditangkap di Sampang
Curi Uang dan HP di Rumah Warga, Residivis di Sampang Dibekuk Polisi
DPRD Sumenep Akan Panggil Pihak Terkait Dugaan Korupsi BSPS Rp 109 Miliar
Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan Terlapor H.Ulum Mandek di Polres Sampang
Polda Jawa Timur Gerebek Sarang Narkoba di Sampang, Dua Orang Diamankan

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 10:12 WIB

Lawan Pemotongan Upah, Jurnalis Miftah Faridl Kirim Kontra Memori Kasasi ke MA

Minggu, 18 Mei 2025 - 07:22 WIB

Kewenangan Penanganan Dugaan Korupsi BSPS 2024 di Sumenep Beralih ke Kejati Jatim

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:57 WIB

Kasus Narkoba Riyanto Naik Meja Hijau, Terancam 20 Tahun Penjara

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:54 WIB

Bawa Sabu, Nelayan Asal Pamekasan Ditangkap di Sampang

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:28 WIB

Curi Uang dan HP di Rumah Warga, Residivis di Sampang Dibekuk Polisi

Berita Terbaru