SUMENEP, MaduraPost – Ratusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah terkelola dan berjalan baik. Minggu, 15 Oktober 2023.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep mencatat 328 BUMDes sudah terbentuk di 330 desa.
Rinciannya, ada 139 BUMDes yang baru mulai dikelola, 134 BUMDes sudah berkembang, 31 BUMDes sudah maju, dan 36 BUMDes sudah berbadan hukum meliputi wilayah daratan dan kepulauan.
Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf mengungkapkan, saat ini jumlah BUMDes yang sudah berbadan hukum bertambah lagi, dari yang sebelumnya hanya 29 unit.
“BUMDes di masing-masing desa tersebut bermacam-macam. Ada pertashop, jasa perpajakan, jasa perpanjangan STNK, wisata, perdagangan, transfer keuangan, sewa perlengkapan acara dan lain-lainnya,” kata Anwar dalam keterangannya belum lama ini pada media, Minggu (15/10).
Anwar meyakini, banyaknya BUMDes di Sumenep akan berdampak positif untuk kemajuan ekonomi desa.
“Pastinya akan menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes), sehingga bisa dikelola untuk perputaran ekonomi desa,” kata Anwar.
Ratusan BUMDes tersebut terus dilakukan pendampingan untuk membesarkan usaha yang sudah terbentuk.
Dalam hal ini, DPMD Sumenep mengupayakan agar BUMDes yang baru merintis dapat mengelola usaha di desanya dengan baik.
“Ada 2 desa yang belum membentuk BUMDes. Kami akan terus mendorong desa tersebut untuk membentuk BUMDes, agar perputaran ekonomi dapat berjalan,” terangnya.
Pihaknya menyebutkan, beberapa BUMDes di Sumenep sudah mendapat Bantuan Keuangan (BK) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023.
“Yang mendapatkan BK dari APBD Tahun 2023 yaitu Desa Kebun Dadap Timur, Aeng Tongtong dan Soddara untuk pengembangan wisata,” katanya.
Kemudian, ada juga beberapa desa yang mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
“Masing-masing mendapatkan bantuan Rp75 juta, yakni meliputi Desa Kaduara Timur, Mandala, Kebunagung, Gapura Timur, Rombiya Timur dan Gunggung,” pungkasnya.***