SUMENEP, MaduraPost – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak gempa di Pulau Sapudi, Kamis (23/10/2025).
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep untuk selanjutnya disalurkan ke posko-posko pemulihan pascagempa di wilayah terdampak.
Ketua DPC PWRI Sumenep, Rusydiyono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian insan pers terhadap korban bencana alam.
“Kami ingin berbuat sesuatu untuk saudara-saudara kita di Sapudi. Aksi kemanusiaan ini adalah wujud kepedulian kami atas musibah yang menimpa mereka,” tutur Rusydiyono, yang akrab disapa Mas Yon, Kamis (23/10) siang.
Lebih lanjut, Mas Yon menjelaskan, bahwa langkah PWRI ini juga terinspirasi oleh semangat gotong royong yang kerap disampaikan oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.
“Bupati Fauzi selalu menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong. Kami ingin meneladani semangat itu, karena dari tindakan kecil bisa lahir dampak besar bagi masyarakat yang sedang berduka,” ujarnya.
Mas Yon menegaskan, bahwa jurnalis tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut hadir membantu masyarakat.
“Media punya peran moral dalam kehidupan sosial. Kami berharap aksi ini dapat menggugah solidaritas semua pihak agar ikut bergerak membantu korban bencana,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Sumenep, Indra Wahyudi, menyampaikan apresiasi atas langkah PWRI Sumenep yang telah menyalurkan bantuan melalui jalur resmi pemerintah daerah.
“Kami sangat menghargai kontribusi teman-teman PWRI. Kolaborasi seperti ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, media, dan masyarakat dapat mempercepat proses pemulihan,” ujar Indra.
Ia berharap semangat gotong royong yang ditunjukkan PWRI dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dalam memperkuat solidaritas sosial di tengah bencana.
“Semoga amal baik ini dicatat sebagai ibadah dan mempererat persaudaraan kita semua. Kolaborasi seperti ini penting agar bantuan cepat tersalurkan dan penanganan pascagempa bisa lebih efektif,” tandasnya.***






