Puskesmas Kowel Diduga Selewengkan Anggaran PMT untuk Balita dan Ibu Hamil

Avatar

- Jurnalis

Senin, 22 Juli 2024 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita kurang gizi dan ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronis (KEK) tahun 2024 diduga diselewengkan oleh UPT Puskesmas Koeel, Kota Pamekasan. (Foto: Jurnalis Koppler)

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita kurang gizi dan ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronis (KEK) tahun 2024 diduga diselewengkan oleh UPT Puskesmas Koeel, Kota Pamekasan. (Foto: Jurnalis Koppler)

PAMEKASAN, MaduraPost – UPT Puskesmas Kowel, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, diduga telah menyelewengkan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita kurang gizi dan ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronis (KEK) pada tahun anggaran 2024.

Pasalnya, makanan tambahan yang didistribusikan kepada 85 balita dan 17 ibu hamil di berbagai desa dan kelurahan di kecamatan tersebut diduga tidak memenuhi standar gizi dan harga per porsi yang telah ditentukan.

Baca Juga :  DEMA IAIN Madura Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Pamekasan

Setiap porsi PMT lokal diperkirakan tidak mencapai Rp. 13.000 untuk balita dan Rp. 17.000 untuk ibu hamil selama 56 kali pendistribusian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dugaan penyelewengan anggaran ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk seorang perawat senior di Kabupaten Pamekasan yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, PMT lokal yang didistribusikan oleh UPT Puskesmas Kowel bahkan diperkirakan hanya bernilai kurang dari Rp. 10.000 dari anggaran Rp. 13.000 per porsi.

Baca Juga :  Mengurus Dokumen Kependudukan di Dispendukcapil Pamekasan Tidak Dipungut Biaya

“Bagaimana mungkin penerimanya mendapatkan asupan gizi yang cukup jika anggaran per porsi dipangkas hingga Rp. 3.000 hingga Rp. 5.000,” ujarnya kepada media ini, Sabtu (19/7/2024).

Ia meminta seluruh elemen masyarakat, khususnya di wilayah setempat, untuk segera menindaklanjuti dugaan penyimpangan tersebut.

“Agar cepat ditindaklanjuti dan ditindak oleh pihak yang berkompeten,” tegasnya.

Baca Juga :  Mobil Desa Diduga Digadaikan, GAM Jatim Resmi Laporkan Mantan Kades Ambender ke Polisi

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Kowel, Farida S.Kep.Ns, melalui pesan WhatsApp meminta agar hal tersebut dikonfirmasi ke petugas gizi.

“Lebih afdhol ke petugas gizi ya bapak,” pintanya, Senin (22/7/2024).

Namun, ketika ditanya apakah PMT lokal yang didistribusikan sudah sesuai dengan anggaran, Farida S.Kep.Ns menyatakan akan memanggil petugas gizinya.

“Insya Allah ya bapak, coba nanti tak panggil petugas gizinya,” katanya.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja
Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi
Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi
Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan
Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis
Mobil Desa Diduga Digadaikan, GAM Jatim Resmi Laporkan Mantan Kades Ambender ke Polisi
Dump Truk Bermuatan Rokok Ilegal Asal Pamekasan Terguling Usai Tabrakan di Sampang
Rp140 Juta Raib, Wali Murid Tuntut Dana BOS SMPN 2 Camplong Dikembalikan

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:17 WIB

Geger! Warga Temukan Pemuda Gantung Diri di Kandang Sapi di Palengaan Daja

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:31 WIB

Pelaku Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan Akhirnya Diamankan Polisi

Senin, 30 Juni 2025 - 15:03 WIB

Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Semak Desa Rapa Daya Sampang, Keluarga Tolak Autopsi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:06 WIB

Mayat Perempuan Mengapung di Perairan Camplong, Diduga Warga Pamekasan

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:03 WIB

Harapan dari Tanah Tembakau: Kolaborasi Petani, Pengusaha, dan Bea Cukai di Tengah Krisis

Berita Terbaru

Puluhan nelayan pesisir madura didampingi aktivis menggelar audiensi dengan pihak petronas dan skk migas guna menuntut ganti rugi rugi rumpon mereka yang rusak akibat aktivitas dari seismik petronas (foto: dokumentas madurapost).

Ekonomi & Bisnis

Nelayan Pantura Madura Melawan, Petronas Terjepit Isu Rumpon

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB