SAMPANG, MaduraPost – Guna melindungi kesehatan siswa dari serangan varian baru Omicron, Puskesmas Banyuayar melakukan vaksinasi terhadap siswa SDN 3 Karangdalam, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur, bertempat di ruang kelas SDN 3.
Hadir diacara Vaksinasi tersebut, Kapolsek Kota Sampang AKP Tomo, beserta anggota, 6 petugas Vaksinator dari Puskesmas Banyuanyar dan wali murid ikut mendampingi anaknya saat dilakukan suntika Vaksin.
Kepala SDN Karangdalem 3 Sampang Dra. Sri Astutik Rahayu mengatakan, bahwa kegiatan vaksinasi hari ini pertama kalinya yang berkolaborasi dengan pihak Puskesmas Banyuanyar Sampang. Namun sebelum melaksanakan vaksinasi melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap wali murid, setuju atau tidak anaknya di Vaksin.
“Alhamdulillah kemaren sudah terkumpul kurang lebih sekitar 40 orang wali murid yang setuju anaknya dilakukan suntikan Vaksin, bahkan tidak ada pemaksaan, jadi tetap walaupun anak itu tidak di vaksin, tetap masuk seperti biasa,” kata Sri Astutik, Kamis (10/02/2022).
Menurut, Sri Astutik Rahayu, adapun siswa yang menjadi sasaran Vaksinasi tersebut mulai dari umur 6 tahun sampai 11 tahun.
“Untuk pelaksanaan Vaksinasi sekarang ini mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dilakukan Vaksinasi,” tegasnya.
Sementara itu, Bidan Penanggung Jawab (PJ) Kelurahan Karangdalem Puskesmas Banyuanyar Eko Endah Prastyowati menjelaskan, jumlah siswa yang terdata peserta sasaran vaksinasi tersebut 133 siswa, yang sudah di vaksin 32, yang di tunda 5 siswa.
“Ini masih tahap awal Vaksin dari umur 6 sampai 11, biasanya nanti ada yang mau lagi, nanti kami akan mengunjungi lagi dan di jadwal ulang,” ujarnya.
Sesuai dengan anjuran Kemenkes untuk anak usia 6 Sampai 11 tahun dianjurkan menggunakan obat vaksin Sinovac, karena vaksin ini terbukti aman dan efektif untuk mencegah Virus Corona dan efek sampingnya juga ringan.
Pihaknya juga berharap kepada siswa SDN Karangdalem 3, agar bisa Ter varksin 100 persen. Jadi yang di vaksin sehat, atau bisa memberikan contoh pada teman-temannya yang belum di vaksin.
“Biar yang lain bisa termotivasi untuk ikut vaksin juga,” pungkasnya
Sekedar diketahui, siswa/i harus menjalani proses pendataan, lalu screening cek kesehatan, penyuntikan dan pemberian sertifikat vaksinasi
