SAMPANG, MaduraPost – Pertandingan sepak bola antara Barbara dan Putra Banyuates yang diadakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Sampang berahir ricuh
Dalam kompetisi internal yang di adakan dimasa pandemi Covid- 19 dilaksanakan dengan tanpa pengawalan dari pihak keamanan baik TNI maupun Polisi, bahkan pertandingan tersebut diduga tidak mengantongi izin
Pertandingan yang digelar di Lapangnan Wijaya Kusuma Sampang tersebut berakhir ricuh setelah salah satu pemain cedera dan pamein lainnya tidak terima sehingga terjadi aksi baku hantam antara para pemain
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Synol, salah seoarang warga yang ada di tempat kejadian mengatakan bahwa pertandingan itu dilakukan tanpa ada penonton maupun pihak keamanan dari TNI maupun Polri
“Semuanya sudah clear, pemain dari Putra Banyuates maupun dari Barbara, waktu kisruh tidak ada pihak keamanan,” ucapnya, dilansir dari Karimata, Jum’at (25/12/2020)
Lebih lanjut Synol, permainan tersebut diselenggarakan tanpa adannya penonton, berselang 15 menit kemudian setalah pertandingan ricuh pihak kepolian datang ke lokasi.
“Setelah kejadian itu baru polisi datang kalau waktu kisruh tidak ada pengamanan,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, M Faruk, Ketua PSSI Kabupaten Sampang mengatakan pihaknya tidak mengetahui bahwa terjadi keributan saat pertandingan berlangsung.
“Saya tidak tahu mas, saya masih mau ke lokasi,” tuturnya
Sementara itu, Rachmat Sugiono S.Kep. Ns. Penanggung jawab Posko Covid-19 Kabuapaten Sampang mengaku pihaknya tidak pernah memberikan rekomendasi atau ijin keramaian saat pertandingnan sepak bola yang digelar oleh PSSI Sampang.
“Kami tidak mengeluarkan rekomdasi pertandingan tersebut,” pungkasnya.(Mp/man/kk)